Kabar Gembira, RSUD Atambua Miliki Mesin dan Layani Pasien Cuci Darah

Atambua, GerbangNTT. Com - Kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Belu khususnya masyarakat yang kebetulan mengidap masalah ginjal atau ginjalnya sudah tak berfungsi dengan optimal.

Pasalnya, Pemerintah Daerah (Pemda) Belu melalui menagemen RSUD Atambua telah menghadirkan mesin cuci darah atau Haemodialisa (HD) untuk melayani masyarakat pengidap masalah ginjal.

Kehadiran mesin cuci darah di Rumah Sakit plat merah yang segera dimanfaatkan itu merupakan upaya Pemda Belu dibawah nahkoda Bupati, Willybrodus Lay dan Wakil Bupati, JT Ose Luan sebagai keberpihakan untuk melayani masyarakat Kabupaten Belu di bidang kesehatan.

Pemanfaatan mesin HD ini ditandai dengan Soft Opening yang dilakukan Bupati Belu, Wilybrodus Lay dan Wakil Bupati, JT Ose Luan di ruang unit HD RSUD Atambua, Rabu (16/09/2020) pagi.

Usai Soft Opening, Bupati dan Wakil Bupati Belu didampingi Pj. Sekda Belu, Marsel Mau Meta, Direktur RSUD Atambua, dr. Batsheba Elena Corputty, MARS dan Anggota DPRD Belu yakni Yohanes Djuang, Marthen Naibuti dan Mady Manek meninjau langsung mesin dan ruang pelayanan cuci darah yang ada.

Bupati Belu, Wilybrodus Lay kepada awak media mengatakan kehadiran mesin cuci darah di RSUD Atambua adalah kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Belu.

“Kabar gembira karena hari ini di RSUD Atambua kita Soft Opening dan akan menuju Grand Opening untuk bisa mulai memanfaatkan layanan cuci darah. Kedepan akan ditambah lagi apabila dibutuhkan. Tapi saya harap jangan tambah lagi, karena kalau tambah lagi berarti kesehatan masyarakat kita bermasalah, jadi cukup 7 unit saja,” ujar Bupati Wily.

Kedepan kata Bupati Lay bahwa, layanan cuci darah ini tidak saja untuk masyarakat Belu, tetapi juga masyarakat Kabupaten lain seperti Malaka, TTU bahkan Alor dan termasuk masyarakat negara tetangga Timor Leste.

"Kalau dari Alor mau datang untuk cuci darah tidak ada masalah, tinggal bawa dan menunjukan kartu BPJS akan dilayani gratis. Tetapi kalau bawa KTP dari Alor, akan diterima tetapi dilayani sebagai pasien umum," pinta Bupati Lay.
Sebelumnya, Direktur RSUD Atambua, dr. Batsheba Elena Corputty, MARS mengatakan pekan depan akan dilakukan grand opening setelah dilakukan uji laboratorium terhadap air yang dimanfaatkan di mesin HD.

Saat ini jelas dr. Elen sudah ada tujuh mesin HD yang siap untuk dioperasikan. Selanjutnya, akan ditambahkan mesin HD di RSUD Atambua apabila kebutuhannya terus meningkat.

"Kami melakukan KSO kerja sama dengan perusahaan itu 20 mesin, untuk tahap awal ini yang sudah ready itu ada 7 mesin, nanti secara bertahap akan datang lagi," ungkap dr. Elen.

Pemanfaatkan mesin cuci darah ini kata dr. Elen menjawab kebutuhan masyarakat kabupaten Belu dalam pelayanan kesehatan khusunya untuk layanan cuci darah.

"Pasien sesuai data kita di Belu itu cukup banyak, kurang lebih 60 pasien, belum lagi mungkin dari Kefa-TTU, Malaka bahkan dari Timor Leste mereka tidak perlu jauh-jauh ke Bali, tapi datang saja ke Belu untuk pelayanan cuci darah," katanya.

Diakuinya, selama ini pihak RSUD Atambua merujuk pasien ke Kupang atau ke Bali apabila ingin melakukan cuci darah. Namun mulai pekan depan, pasien cuci darah dari beberapa kabupaten sudah bisa dilayani di RSUD Atambua.

Selain menunggu hasil uji laboratorium pemanfaatan air, saat ini tenaga teknis sedang menginstalasi IPAL sehingga saat dilakukan grand opening pekan depan, semua sistim HD sudah siap dimanfaatkan.

Untuk layanan cuci darah tambah dr. Elen, RSUD Atambua sudah bekerja sama dengan BPJS sebagai penyelenggaran jaminan kesehatan Nasional dimana layanan ini berlaku di seluruh Indonesia.

Artinya apabila ada pasien dari kabupaten lain yang hendak melakukan cuci darah maka tinggal membawa kartu BPJS.

“Untuk layanan cuci darah, kami bekerja sama dengan BPJS sehingga pasien bisa mendapatkan layanan secara gratis,” pungkasnya.

[No/G-Ntt]
Lebih baru Lebih lama