Aksi protes dan walk out tersebut dilakukan oleh saksi Paslon Willybrodus Lay-JT Ose Luan (Paket Sahabat) saat pleno PPK Tasifeto Barat terkait pemilih pengguna KTP.
Salah satu saksi Paket Sahabat, Helio Caetano Monis menegaskan sebagai saksi pleno tingkat Kecamatan Tasifeto Barat, pihaknya memilih wolk out meninggalkan proses dan tidak ikut menandatangani hasilnya.
Menurut Helio, aksi protes dan walk out dilakukan pihaknya karena ada TPS dimana ada dua orang yang mencoblos menggunakan KTP.
Pasalnya, Pilkada tahun ini rekor penggunaan KTP itu sangat tinggi, dalam sejarah mengalahkan rekor penggunaan KTP pada waktu Pilpres, Pilgub, Pileg maupun Pilkada sebelumnya.
"Maka saya tertarik untuk melihat daftar hadir mereka yang menggunakan KTP, karena saya berpikir sederhana, siapa tahu ada orang yang paginya datang mencoblos menggunakan C6, setelah itu jam 1 dia kembali lagi dan menggunakan KTP. Ini bisa terjadi hal sederhana, jadi karena kita sudah punya DPT maka kita minta untuk melihat lagi daftar yang menggunakan KTP untuk kita cocokkan kalau memang nama yang menggunakan KTP yang tercatat itu sama dengan yang ada di DPT, kita akan melaporkan bahwa orang yang bersangkutan kemungkinan besar telah menggunakan hak pilihnya sebanyak 2 kali pada TPS yang sama," ungkap Helio di dampingi tim pemenangan dalam jumpa pers yang digelar di Sekretariat Pemenangan Paket Sahabat, Sabtu (12/12/2020) petang.
Dijelaskan Helio, pihaknya mengusulkan hal itu lantaran ingin adanya transparansi sehingga bisa memperpendek persoalan proses Pilkada Belu 2020.
"Kita semua ingin hasil dari Pilkada ini segera menentu, segera pasti kalau bisa hanya sampai di tingkat KPU Kabupaten Belu, tidak usah sampai ke tingkat ranah hukum di MK sana. Jadi kita minta transparansi dengan niat sangat baik apabila segala proses administrasi sudah lengkap sesuai hukum maka kita akan menerima apapun hasilnya, tetapi oleh karena kejadian tadi kita meminta hal yang menjadi hak kita sebagai peserta, menjadi hak publik untuk melihat daftar hadir dan mereka menolak untuk menunjukkan itu, maka hal ini adalah indikasi, hal ini adalah petunjuk bagi kita untuk memperpanjang persoalan Pilkada ini sampai ke ranah hukum," terang Helio.
Helio mengaku, permintaan pihaknya untuk membuka kotak adminstrasi ditolak dengan alasan bahwa untuk membuka kotak suara itu harus ada perbedaan hasil perhitungan antara kedua belah pihak, sehingga solusinya membuka kotak suara.
"Padahal saya bukan minta kotak suara, itu ada 2 kotak, 1 kotak administrasi dam 1 kotak suara. Kotak administrasi itu dia merupakan satu kesatuan dari seluruh administrasi yang ada di TPS, yang terdiri dari daftar hadir, C hasil KWK dan itu sudah dibuka, sudah tempel. Daftar hadirnya semua itu ada di dalam amplop masing-masing yang ada di dalam kotak. Sudah terbuka dan amplopnya itu tidak di segel, tinggal ambil, saya ambil fotonya terus saya cek, dan hal ini sesuai aturan, karena aturan memberikan waktu kepada kita untuk melaporkan kepada Bawaslu sampai 7 hari terhitung sejak diketahui atau ditemukan," pungkasnya.
Oleh karena hal sederhana ini ditolak tambah Helio, maka pihaknya tidak perlu membuang waktu banyak lagi untuk menyelesaikan proses ini, karena apapun yang terjadi transparansi atau kejujuran tidak bisa pihaknya dapatkan sehingga kemungkinan besar pihalnya akan berusaha untuk mendapatkan transparansi dan kejujuran melalui ranah hukum.
Terpisah, juru bicara KPU Kabupaten Belu, Herlince E. Asa yang dikonfirmasi membenarkan adanya aksi protes dan walk out dari saksi Paslon.
Namun demikian jelas Herlince, pihaknya belum mengetahui persis apa persoalannya karena belum mengonfirmasi ke PPK Tasifeto Barat.
"Memang betul, namun kami belum pastikan permasalahannya apa di teman-teman PPK. Kami belum klarifikasi lagi info tersebut. Setelah mereka pleno baru saya hubungi dan sampaikan yah," terang Herlince melalui pesan WhatsAppnya.
Senada, Ketua Bawaslu Belu, Andre Parere yang dikonfirmasi mengemukan bahwa, sesuai laporan hasil konfirmasi pihaknya ke lapangan (Panwas setempat) bahwa terhadap hasil penghitungan suara semua saksi pasangan calon setuju dan sah.
Namun demikian terjadi sedikit perdebatan lantaran saksi Paslon Sahabat mengajukan keberatan dengan meminta membuka kotak suara untuk melihat C daftar hadir.
"Saksi Paslon Sahabat meminta membuka kotak suara untuk melihat C daftar hadir dengan alasan ada pemilih yang menggunakan KTP luar. Terjadi perdebatan panjang, PPK meminta bukti kalau bilang ada KTP luar maka minta bukti, dan saksi Sahabat tidak bisa menunjukan bukti, sehingga tidak ada cukup alasan untuk membuka kotak," jelas Andre melalui sambungan telepon selulernya.
Lebih lanjut Andre membantah Panwascam menolak permintaan saksi Paslon Sahabat untuk membuka kotak untuk melihat C daftar hadir.
"Tidak benar kalau Panwas menolak, karena semuanya menolak baik PPK dan saksi Paket Sehati menjelaskan bahwa itu tidak bisa. Mekanismenya kan selalu minta rekomendasi Panwas. Itu prosedur normal, karena Panwas mencermati dari perkembangan diskusi tidak cukup alasan, maka Panwas tidak bisa mengeluarkan rekomendasi," pungkasnya.
Terkait akan dilaporkan ke DKPP Panwas tambah Andre, pihaknya mempersilakan karena itu hak setiap orang.
[No/G-Ntt]
Top News
Kepastian kemenangan Paslon yang terkenal dengan sandi politik Sehati itu berdasarkan data final penghitungan real quick count salinan C1-KWK yang dihimpun dari 426 TPS dari pusat tabulasi posko pemenangan Rumah Perubahan Sehati.
"Hasil hitungan real sesuai C1-KWK di 426 TPS yang kita peroleh, Paket Sehati menang," ungkap Ketua Tim Pemenangan Paket Sehati, Cyprianus Temu kepada media ini, Kamis (10/12/2020).
Menurut Anggota DPRD Belu empat periode yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Belu ini bahwa, kemenangan Paket Sehati pada Pilkada Belu 2020 ini adalah kemenangan masyarakat Belu dan perbedaan dalam proses Pilkada sudah selesai.
"Perbedaan dalam proses Pilkada kemarin kami anggap sudah selesai dengan kemenangan yang ada pada Paket Sehati. Ini kemenangan kita bersama," tandas Cypri.
Pihaknya kata Cypri, berterima kasih kepada masyarakat Kabupaten Belu yang telah memberikan kepercayaan kepada Paket Sehati untuk menahkodai dan membangun Kabupaten Belu empat tahun kedepan.
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi kerja keras pimpinan dan seluruh elemen parpol pengusung, tim dan relawan yang telah berkontrubisi besar atas kemenangan Paket Sehati.
Politisi senior Kabupaten Belu asal Partai NasDem ini mengimbau seluruh pendukung Paket Sehati untuk tetap tenang dan bereforia berlebihan sehingga situasi keamanan tetap kondusif, aman dan damai hingga pengumunan dan penetapan resmi dari KPU Belu sebagai penyelenggara.
"Atas nama paslon, sebagai ketua tim pemenang mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, pimpinan parpol koalisi dan seluruh tim relawan atas perjuangan bersama hingga memperoleh kemenangan. Tetap jaga situasi aman dan terkendali hingga pleno dan penetapan KPU nanti," pungkasnya.
Sementara itu secara terpisah, Juru Bicara KPU Kabupaten Belu, Herlince E. Asa belum memastikan pasangan calon pemenang di Pilkada Belu 2020.
"Belum 100%. Menunggu," kata Herlince singkat ketika dihubungi melalui pesan WhatsAppnya, Kamis (10/12/2020) petang.
Hasil penelusuran media ini di laman resmi KPU perhari ini pukul 19.52 wita, informasi hasil penghitungan perolehan suara Pilkada Belu 2020 yang masuk dalam aplikasi SiRekap KPU baru 126 dari 426 TPS atau 29,58%.
Sementara prosentase suara calon Paket Sahabat unggul yakni 15.386 suara (50,5%) dan Paket Sehati 15.057 suara (49,5%).
[No/G-Ntt]
Berdasarkan data perhitungan sementara dari pusat tabulasi posko pemenangan Rumah Perubahan Sehati, hasilnya Paket Sehati meraup dukungan 48.742 suara atau 50.27 persen. Sedangkan Paket Sahabat memperoleh suara 48.206 suara atau 49.7 persen. Dan suara tidak sah sebanyak 1.482 suara.
Rilisan data diumumkan resmi oleh Calon Bupati Agustinus Taolin didampingi Calon Wakilnya Aloysius Haleserens, Kamis (10/12/2020) pukul 00.30 Wita dini hari.
Menurut Agustinus hasil data sudah final sesuai penghitungan real quin count salinan C1 KWK yang dihimpun dari 426 TPS. Ini adalah data autentik dari salinan C1 yang sudah terinput di data tabulasi Rumah Perubahan Sehati. Hasilnya Paket Sehati unggul atas Paket Sahabat.
"Datanya seperti yang saya paparkan ini. Puji Tuhan Sehati unggul. Kemenangan Sehati adalah kemenangan masyarakat Belu," tandasnya.
Untuk menjaga situasi agar Belu tetap aman, Agustinus mengimbau semua pendukung untuk tenang dan tidak melakukan pawai. Sehingga situasi Belu tetap aman, damai dan kondusif, sambil menunggu hasil resmi dari KPU.
"Terima kasih kepada masyarakat Belu, tim pendukung, pimpinan partai koalisi, KPU, Bawaslu, Polisi, TNI dan semua pihak yang sudah mendukungan kelancaran Pilkada Belu," pesannya.
Sebelumnya secara terpisah, Pasangan Calon Paket Sahabat (Willybrodus Lay-JT Ose Luan) melalui Calon Bupati, Willybrodus Lay menjelaskan hingga kini Paket Sahabat belum umumkan hasil penghitungan suara.
Pasalnya, data salinan C1 KWK semuanya belum masuk. Karena itu pihaknya akan menunggu perhitungan hingga pengumuman resmi dari KPU Belu.
"Kita semua tenang, karena perhitungan belum selesai, kita tunggu pleno dari KPU. Kita belum menang, atau belum kalah, masih tunggu perhitungan dari KPU," imbuhnya di kediaman pribadi miliknya di Haliren, Rabu (09/12/2020) malam di hadapan para pendukung Sahabat.
[No/G-Ntt]
Hal ini menjadi bagian dari fungsi pengawasan dari Bawaslu guna mengantisipasi kecurangan yang dilakukan oleh peserta Pilkada.
Demikian Ketua Bawaslu RI, Abhan dalam rapat koordinasi (Rakor) tiga lembaga yang tergabung dalam sentra penegakkan hukum terpadu (Gakkumdu) terkait persiapan pemungutan dan penghitungan suara di kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Kamis (03/12/2020).
Abhan menyebut, potensi pelanggaran yang besar kemungkinan terjadi dalam masa tenang Pilkada adalah maraknya politik uang (money politics) yang dilakukan oknum peserta pemilihan. Pelanggaran ini, katanya, merujuk pada pengalaman penyelenggaran Pemilu atau Pilkada di tahun-tahun sebelumnya.
"Maka sebagai upaya pencegahan, kami melakukan upaya yang kami namakan patroli pengawasan anti politik uang," papar Abhan.
Dia menyadari, lembaganya tak mungkin bisa bergerak sendiri dalam menjalankan fungsi pengawasan ini. Oleh karena itu, ia berharap peran serta aparat penegak hukum dalam hal ini Polri untuk ikut bersama mengawasinya.
"Tentu ini bisa bersama-sama dengan jajaran kepolisian agar bisa menekan, agar tidak terjadi politik uang, dan tentu pelanggaran-pelanggaran lainnya di masa tenang," ujarnya.
"Karena pada prinsipnya, di masa tenang tidak ada lagi kegiatan kampanye dalam bentuk apapun, dan ini tentu menjadi tantangan kita," tuturnya melanjutkan.
Untuk diketahui, tahapan masa kampanye sendiri akan berakhir pada tanggal 5 Desember mendatang.
Setelah itu, masuk ke dalam masa tenang yang terhitung dimulai pada tangggal 6-8 Desember. Kemudian, barulah masuk dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara pada tanggal 9 Desember 2020.
[Okezone/G-Ntt]
Ajakan Amanu begitu akrab dikenal lantaran pasangan calon yang terkenal dengan sandi politik Sahabat itu diusung salah satu Partai Besar yakni Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto yang memiliki hubungan sangat dekat dengan warga eks Timor-Timur.
Hal ini disampaikan Amanu dalam orasi politiknya saat kampanye terbatas Paket Sahabat yang dihadiri calon Bupati, Willybrodus Lay di Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Rabu (02/12/2020).
"Kita warga eks Timor-Timur sebagai pejuang khususnya warga Ermera harus dukung dan menangkan Sahabat, Nomor 1 karena diusung Gerindra, bapak Prabowo," ajak Amanu.
Amanu menegaskan, ajakan dirinya agar warga eks Timor-Timur mendukung dan memenangkan Sahabat adalah fondasi politik yang dibangun untuk mempermudah perjuangan pada Pilpres 2024 mendatang.
"Sehingga jika Sahabat menang, pada tahun 2024 nanti kita akan mudah berjuang memenangkan bapak Prabowo Subianto jika kembali maju sebagai calon Presiden," katanya.
Kesempatan itu, Amanu juga mengingatkan sekaligus kembali mengajak jika ada warga eks Timor-Timur yang selama ini mendukung Paket lain kembali mendukung Paket Sahabat.
"Kita dukung Sahabat Nomor 1, kalau selama ini ada yang salah jalan, saya minta kembali ke jalan yang benar dengan mendukung Sahabat," pungkasnya.
[No/G-Ntt]
Artinya sebentar lagi masa pengabdian dua sosok rendah hati dan tulus dalam pengabdian untuk membangun Belu yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste ini akan berakhir.
Warga Kabupaten Belu saat ini tengah menggelar pesta demokrasi yang saat ini sedang berlangsung hingga 9 Desember nanti (Pemilu) untuk kembali menentukan apakah dua tokoh yang sangat dekat dengan rakyat akar rumput ini tetap melanjutkan pengabdian mereka, ataukah ada calon pemimpin lain yang akan menggantikannya.
Ya, keputusan ada ditangan setiap atau masing-masing warga Belu yang memiliki hak suara.
![]() |
Berta Marcal (35) |
Berkat Willy Lay-Ose Luan mereka dapat menjual tenun ikat hasil karya mereka untuk bertahan hidup.
Berta Marcal dan Ibundanya Isabel Lobato menuturkan itu, ketika ditemui media ini dikediman mereka yang rewot di wilayah itu, Sabtu (29/11/2020) pagi.
"Saya berdoa Pak Willy bisa naik (terpilih) lagi jadi bupati supaya tetap bantu kami beli kami punya tais (kain tenun) untuk beli beras," kata Berta dengan mata berkaca-kaca penuh linangan air mata diamini Ibundanya Isabel Lobato.
![]() |
Isabel Lobato (60), Ibunda Berta Marcal |
Ia semangat menenun tak pernah merasa lelah lantaran hasil tenunannya sudah pasti dibeli ketika membawanya ke Dekranasda Belu yang dipimpin Ny. Lidwina Viviawaty Ng Lay yang merupakan Isteri Willy Lay sebagai Bupati.
"Saya duduk tenun tidak capek karena pasti selesai tenun bawa ke Ibu Bupati (Dekranasda) langsung ambil uang. Ibu tidak ada juga ada staf jadi kain yang kita bawa pasti dibeli," ungkap Berta ibunda dua anak itu tertunduk.
Berta mengisahkan ia pernah tak memiliki uang sama sekali, hasil tenunanpun belum selesai tenun.
Ia terpaksa mendatangi tetangga yang memiliki kain tenun lalu mengambilnya untuk membawa ke Dekranasda.
Harapannya, hasil jual kain tenun tetangga pasti akan dapat persen dan saat pulang pasti dapat uang ganti ongkos ojek dari Ibu Vivi.
"Kadang uang tidak ada, saya ambil kain tetangga langsung ke kantor Dekranasda, kalau tutup saya langsung ke rumah jabatan, ke pandopo tunggu Ibu datang. Datang saya langsung omong, Ibu saya tidak ada uang sama sekali, beli kain dulu. Langsung Ibu tanya bawa berapa, empat atau lima lembar langsung beli semua. Ibu juga ganti ongkos ojek," kisah Berta.
"Baru-baru saya telpon mau antar kain, Ibu bilang sekarang kami tidak di rumah jabatan, di rumah Haliren karena Bapak ada cuti kampanye, saya bilang tapi uang tidak cuti, saya mau bawa kain. Ibu langsung minta saya antar kain ke rumah dan beli," sambung Berta.
Berta menambahkan, selama ini hasil tenunan kadang dibawa ke pasar. Tapi tidak laku terjuak karena kadang tidak bagus, bawa ke Timor Leste juga tidak laku, tapi kalau bawa ke Ibu (Dekranasda) langsung beli semua.
[No/G-Ntt]
BMI Kabupaten Belu yang merupakan organ sayap Partai PDI Perjuangan itu dipimpin Paulus Adrianus Adu sebagai Ketua Umum dan Sekretaris dijabat Ferdianandus Eduardus Tahu sebagaimana SK CPC PDI Perjuangan Kabupaten Belu Nomor: 086/IN/SK/DPC-BELU/XI/2020.
Pelantikan ditandai dengan pembacaan janji jabatan oleh Ketua DPD BMI Propinsi NTT, Erens F. Blegur dan penyerahan pataka oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Belu, Oktavianus Yongki kepada Ketua BMI Kabupaten Belu, Paulus Adrianus Adu disaksikan Pengurus DPD PDI Perjuangan Propinsi NTT, Hiro Banafanu, Kepala Kesbangpol Kabupaten Belu, Marius F. Loe, Tokoh Agama, Romo Siktus, Anggota DPRD Kabupaten Belu dan Malaka Fraksi PDI Perjuangan, dan undangan lainnya yang berlangsung di Ball Room Hotel Matahari Atambua, Kabupaten Belu.
Ketua DPD BMI Propinsi NTT, Erens F. Blegur dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada pengurus BMI Belu yang telah dilantik sebagai kader muda militan.
Sebagai orang muda kata Blegur, kita punya kesempatan emas untuk bagaimana kader militan di BMI dapat berkompetisi melanjutkan tongkat kepemimpinan kedepan.
"BMI adalah organisasi politik sebagai kader yang dipersiapkan PDI Perjuangan untuk tujuan menjadi calon pemimpin masa depan," kata Blegur.
Blegur menuturkan, banyak kader-kader muda BMI yang menjadi pemimpin di seluruh Indonesia.
Diharapkan kader BMI Kabupaten Belu dapat berkiprah lima tahun mendatang sebagai pemimpin-pemimpin muda Kabupaten Belu.
"Intinya berproses di organisasi politik harus sungguh-sungguh dan militan juga paling penting adalah membangunan huhungan baik secara sosial kemasyarakatan," ujarnya.
Kesempatan itu Blegur menambahkan bahwa BMI di seluruh Kabupaten/Kota se-NTT segera terbentuk dan kepengurusannya akan dilantik berkat dukungan penuh dari Pengurus Pusat PDI Perjuangan yang saat ini menjabat Ketua Komisi III DPR RI, Herman Hery.
"Terima kasih untuk Bapak Herman Hery, selamat datang dan selamat bergabung untuk kader-kader muda di BMI dan PDI Perjuangan. Silakan konsolidasi untuk perjuangan selanjutnya," pungkasnya.
Sementara itu, Pengurus DPD PDI Perjuangan Propinsi NTT, Hiro Banafanu dalam sambutannya mengatakan pengurus BMI Kabupaten Belu yang baru saja dilantik bukanlah sembarang orang, anda bukan pengurus biasa, tetapi luar biasa istimewa.
Sebagai kader BMI yang hari ini dilantik, anda harus banyak bergulat di dalam semua sisi dan komponen demi perjuangan kedepan.
"Seorang kader harus memiliki integritas, jangan ikut arus, sekali banteng muda, tetap banteng muda, anda adalah organ sayap PDI Perjuangan yang akan digodok untuk menjadi calon pemimpin yangg handal di masa deoan untik membangun Belu, NTT dan Indonesia nantinya," pungkasnya.
Sebagai pengurus tambah Hironimus jadikanlah BMI Kabupaten Belu sebagai owner atau pemilik yang nantinya akan melebur bersama Partai Politik PDI Perjuangan untuk berjuang bersama-sama.
[No/G-Ntt]
Dalam kompetisi olah raga elektronik (E-Sport) Gubernur Cup berlangsung digelar dengan menerapkan protokol kesehatan di dalam Aula Eltari Kota Kupang.
Jenis game yang dipertandingkan, diantaranya Mobile Legends, PUBG Mobile dan Free Fire (FF)
Ketiga game tersebut merupakan game mobile paling banyak diminati oleh warga khususnya di NTT. Kompetisi ini akan memperebutkan Gubernur Cup 2020 dengan total hadiah sebesar Rp75.000.000, untuk ketiga cabang E-Sport tersebut.
Ketua Panitia Turnamen Esport Gubernur Cup, Bobi Demanik dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan turnamen Gubernur Cup dilaksanakan untuk menjaring potensi-potensi anak muda NTT menjadi atlet-atlet masa depan NTT.
Diharapkan turnamen Gubernur Cup ini menjadi tolak ukur gamers NTT untuk berpartisipasi serta ikut dalam perlombaan PON 2021 di Provinsi Papua.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk menjaring potensi anak muda NTT untuk menjadi atlet-atlet masa depan NTT. Harapannya turnamen ini menjadi tolak ukur bagi gamers untuk berpartisipasi dan yang ikut bisa terlibat dalam PON 2021," Ujar Bobi
Sementara itu, Ketua Umum E-Sport NTT, Brigjen TNI Adrianus Suryo Agung Nugroho mengungkapkan bahwa pelaksanaan turnamen sudah dimulai dari tanggal 9 November sampai dengan hari ini.
Nugroho juga berharap agar dengan adanya turnamen ini bisa mendorong para pemuda pemudi NTT agar ikut dalam PON dan semoga esport NTT dapat lebih maju untuk mencerdaskan anak anak NTT.
Perwakilan Komite Olahraga Nasional Indonesia NTT, Dr. Umbu Saga mengungkapkan bahwa walaupun dalam kondisi pandemi, Panitia mampu melaksanakan turnamen dengan protokol kesehatan.
Kegiatan ini perlu diapresiasi terhadap ESI NTT karena telah mengadakan turnamen untuk membangkitkan Esport di Nusa Tenggara Timur.
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat mengungkapkan bahwa kegiatan turnamen hari ini diharapkan dapat membangun Nusa Tenggara Timur di bidang olahraga khususnya di bidang gamers karena dengan adanya pergeseran teknologi karena itu dengan memperkenalkan Esport dengan secara baik.
"Acara hari ini untuk membangun Nusa Tenggara Timur di bidang olahraga gamers karena dengan adanya pergeseran teknologi karena itu dengan memperkenalkan Esport dengan secara baik," Tegas Gubernur VBL.
Lanjut Viktor, Diharapkan dengan adanya Esport di NTT semoga membentuk mentalitas pemuda dengan Esport.
[Fk/G-Ntt]
Bantuan APD yang diberikan kepada tenaga medis di tiga Puskesmas yakni Puskesmas Webora, Kecamatan Raimanuk, Puskesmas Halilulik, Kecamatan Tasifeto Barat dan Puskesmas Laktutus, Kecamatan Nanaet Duabesi tersebut berupa berupa 1.000 Pcs masker dan puluhan face shield.
Koordinator MPPI Cabang Belu Yansen Manek mengatakan, bantuan APD yang diberikan dilakukan sebagai bentuk dukungan MPPI untuk mendukung pemerintah dalam mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Belu.
"Hari ini kita bagi 1.000 Pcs masker secara gratis di Puskesmas Webora, Halilulik dan Laktutus. Penyerahan langsung diterima oleh Kepala Puskesmas dan staf tenaga medis," ungkap Yan Manek begitu akrab dikenal.
Menurutnya, bantuan ini juga adalah wujud kepedulian lembaga MPPI dalam mendukung Pemerintah Belu khususnya tenaga medis sebagai garda terdepan dalam melakukan upaya pencegahan wabah virus Corona di daerah perbatasan.
Ia berharap, bantuan yang dibagikan kepada para tenaga medis di tiga Puskesmas dapat melindungi sekaligus membantu para tenaga medis saat bertugas memberikan pelayanan kesehatan.
“Ini bantuan yang ketiga kalinya kita lakukan. Meski tidak seberapa bantuannya, tapi bisa bermanfaat bagi tim medis di tiga Puskesmas,” katanya.
Lebih lanjut Yan berharap warga masyarakat perbatasan Kabupaten Belu untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, rajin mencuci tangan, hindari kerumunan dan memakai masker setiap setiap beraktivitas diluar rumah.
[No/G-Ntt]
Informasi yang dihimpun media ini, bantuan Rp. 7,5 juta tersebut akan diberikan oleh salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Belu kepada masyarakat melalui masing-masing kelompok yang berjumlah lima orang (1 kelompok, 5 orang).
Dari informasi tersebut menyebutkan, bantuan jutaan rupiah itu merupakan bantuan sosial yang sumber anggarannya berasal dari APBD I propinsi NTT dan akan diberikan kepada masyarakat Kabupaten Belu perKepala Keluarga (KK).
"Tidak benar alias bohong bantuan sosial dari Propinsi NTT sebesar Rp. 7.5 juta per KK," tegas Anggota DPRD Propinsi NTT, Anselmus Tallo melalui pesan WhatsAppnya, Kamis (19/11/2020) malam.
Anggota DPRD Propinsi NTT empat periode ini menegaskan bahwa bantuan Ro. 7,5 juta untuk masyarakat Kabupaten Belu adalah informasi tidak benar yang disebarluaskan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Tolong diinfokan kepada masyaraat, bahwa bansos itu isapan jempol dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," ungkapnya.
Ansel yang juga politisi Partai Demokrat ini menambahkan sekaligus mengimbau masyarakat untuk tidak termakan dan mudah percaya dengan informasi bohong terkait bantuan tunai Rp. 7,5 juta tersebut.
"Kiranya masyarakat Belu jangan percaya kepada figur pembohong," pungkasnya.
[No/G-Ntt]