Berhasil Kembangkan Inseminasi IB, Peternak Terima Insentif dari Pemda Belu

Atambua, GerbangNTT. Com - Pemerintah Kabupaten Belu memberikan insentif bagi enam petani ternak di Desa Tohe Leten, Kecamatan Raihat serta tiga petani ternak di Desa Bauho, Kecamatan Tasifeto Timur yang telah berhasil mengembangkan program Inseminasi Buatan (IB).

Insentif diberikan langsung oleh Bupati Belu, Willybrodus Lay didampingi Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nikolas Umbu Birri, Selasa (15/09/2020).

Insentif yang diberikan sebesar Rp. 500.000 per ekor untuk jenis sapi bali, simental, limosin, dan brangus yang berlangsung

Selain insentif bagi petani ternak, Pemkab Belu juga memberikan insentif bagi petugas inseminator yang telah melakukan pendampingan IB sebesar Rp. 100.000 per ekor sapi hasil IB.

Bupati Belu, Willybrodus Lay memberikan apresiasi kepada para petani ternak yang telah berhasil mengikuti IB dan menghasilkan sapi peranakan yang berbobot lebih berat dari sapi normal.

Bupati Lay menambahkan pemberian insentif bagi petani ternak sebagai upaya pemerintah memberikan motivasi bagi peternak yang telah berhasil mengembangkan IB dengan sapi yang berkualitas.

"Kami memberikan perhatian khusus bagi petani ternak berupa insentif sebesar Rp 500.000 per ekor sapi hasil IB dan program ini hanya berani dilakukan oleh Pemkab Belu, sedangkan daerah lain belum ada, sehingga masyarakat harus semangat mengikuti IB karena manfaatnya sangat besar dan apabila dioptimalkan maka meningkatkan kualitas sapi dan berpengaruh pada meningkatnya harga jual sapi serta pendapatan ekonomi petani ternak akan meningkat," ungkap Bupati Lay.

Pihaknya juga meminta agar masyarakat petani ternak harus memperhatikan ketersediaan pakan ternak melalui pengawetan pakan (silase) dengan cara mengumpulkan tanaman jenis pakan ternak pada musim hujan untuk mengawetkannya pada khusus serta Dinas Peternakan yang akan memberikan pendampingan teknis pembuatan sistem silase.

"Para petani ternak dapat memanfaatkan musim hujan untuk mengumpulkan tanaman jenis pakan ternak seperti rumput kingress, daun lamtoro, gamal, serta tanaman jagung usia 72 hari serta dedaunan hijau lainnya untuk mengawetkannya dengan sistem silase, dan setelah musim kemarau saat pakan terbatas maka pakan bernutrisi tetap tersedia bagi ternak," pinta Bupati Lay.

Bupati Lay berharap kegiatan IB terus berlanjut dan pemerintah siap mendukung dan memberikan perhatian besar bagi petani ternak agar melalui IB dapat meningkatkan kesejahteraan warga.

Adapun Enam warga petani ternak yang mendapatkan insentif antara lain Zakarias Berek (Desa Raifatus), Simon Asa (Tohe), Habel Asbanu (Tohe), Alexander M. Talo (Tohe), Leonardus Mali (Tohe), dan Benyamin Suri (Toheleten).

Sedangkan tiga peternak sapi dari Desa Bauho, Kecamatan Tasifeto Timur antara lain Elias Beti yang mengembangkan IB jenis sapi angus betina, Antonius Mali (Sapi jenis angus jantan), serta Alexander Fuin (jenis angus betina).

[No/G-Ntt]
Lebih baru Lebih lama