Kemitraan Pena Batas dengan Legislatif dan Pimpinan OPD Belu Semakin Redup dan Suram

Atambua, GerbangNTT. Com - Kemitraan Persatuan Jurnalis Belu Perbatasan RI-RDTL (Pena Batas) dan lembaga Legislatif (DPRD) Belu untuk bersama membangun Kabupaten Belu semakin meredup.

Tidak saja lembaga Legislatif Belu, kemitraan pers yang merupakan salah satu pilar pembangunan itu juga nampak suram antara pimpinan OPD lingkup Pemkab Belu.

Hal itu terungkap dalam rapat evaluasi usai kegiatan Natal dan Tahun Baru Bersama, Pengukuhan Pengurus Pena Batas Periode 2020-2022 dan peluncuran buku dengan judul Sumbang Gagas untuk Negeriku yang digelar Pena Batas di Aula Betelalenok Atambua, Jumat (31/01/2020).

Dalam rapat evaluasi itu, Mantan Ketua yang saat ini menjabat Penasehat Pena Batas, Fredrikus R. Nai mempertanyakan ketidakhadiran pimpinan,  seluruh anggota DPRD Belu dan pimpinan OPD dalam acara Pena Batas tersebut.

Edy Bau begitu akrab dikenal mempertanyakan apakah ketidakhadiran pimpinan, Anggota DPRD Belu dan pimpinan OPD Belu karena panitia tidak menyampaikan undangan resmi ataukah undangan disampaikan tetapi memang tidak hadir.

Pasalnya, lembaga legislatif dan pimpinan OPD adalah mitra baik Pena Batas yang selama ini terjalin dalam membangun wilayah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste itu.

"Ini kenapa pimpinan, Anggota DPRD dan Pimpinan OPD Belu semuanya tidak hadir? Ada undangan atau tidak?," tanya Edy Bau.

Menanggapi itu, koordinator acara, Andreas Yoseph Ola Witak menjelaskan bahwa pihaknya telah menyampaikan permohonan melalui undangan resmi kepada pimpinan beberapa lembaga atau instansi tersebut.

"Kalau untuk DPRD Belu itu kami menyampaikan undangan resmi, baik pimpinan, komisi dan anggota termasuk Sekwan begitupun pimpinan OPD semuanya kita undang," terang Andre.

Menanggapi penjelasan penyelenggara lanjut Eddy Bau mengaku kecewa dengan sikap pimpinan sejumlah lembaga tersebut.

"Ini kemitraan model apa yang dibangun, kalau begini kemitraan kita akan menjadi redup dan suram," kata Eddy penuh sesal.

Kendati demikian tambah Eddy, tidak mempersoalkan ketidakhadiran para pimpinan dan anggota lembaga tersebut.

"Ya tidak apa-apa, mungkin keberadaan kita dan acara ini dianggap tidak penting. Kedepan ini menjadi catatan dan atensi kita bersama," pintanya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan dalam sambutannya mengapresiasi Pena Batas karena organisasi tersebut tetap eksis sampai dengan saat ini dan sudah memberikan sumbangsih dalam pembangunan di Kabupaten Belu.

Wartawan kata Wabup Ose  Luan sering disebut kuli tinta. Dengan tinta itu, mereka akan mewartakan kepada publik tentang banyak hal seperti pemerintahan, politik, pembangunan bahkan agama.

Mantan Sekda Belu itu juga mengemukakan, wartawan adalah mitra yang baik dan mesti dirangkul, bukan dijauhi apalagi dianggap sebagai lawan.

"Wartawan itu mitra. Tidak boleh dijauhi dan dianggap lawan. Sebaiknya dirangkul dan bermitra secara baik," kata Wabup.

Lebih lanjut tambah Ose Luan mengingatkan bagi para pejabat birokrasi agar berjalan sama-sama dan membangun kemitraan yang baik dengan wartawan karena wartawan termasuk pelaku pembangunan.

[No/G-Ntt]
Lebih baru Lebih lama