JAKARTA, GerbangNTT. Com – Bekerjasama dengan Tanoto Foundation, Kemendikbud mengundang guru, kepala sekolah
dan stakeholder dinas pendidikan untuk mempresentasikan kemajuan Program PINTAR
di masing-masing daerah dalam sebuah pertemuan Sharing for Best Practice.
Hadir di antaranya adalah
Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara Tulus Sutopo.
Di hadapan Hamid
Muhammad, Dirjen Dikdaksmen dan peserta yang berasal dari lima Provinsi yaitu
Jambi, Riau, Sumut, Jateng dan Kaltim, Tulus menceritakan tentang diseminasi
program PINTAR Tanoto Foundation di Kukar.
Menurut Tulus, Kutai Kartanegara
sejak kebijakan Otonomi Daerah, tahun 2001 hingga 2015, kurang memiliki program
pelatihan atau peningkatan kualitas pembelajaran guru.
Kondisi riil sekolah,
pembelajaran di kelas masih dilakukan secara klasikal dan kurang memotivasi
siswa.
“Kami tertarik menyebarluaskan
Program PINTAR karena model pembelajaran yang dilakukan telah nyata sangat cocok
dengan guru dan sangat kontekstual. Membuat siswa inovatif dan kreatif,”
ujarnya melalui press release yang diterima gerbangntt.com, Selasa (28/05/2019).
Menurutnya, Program
PINTAR telah di sebarluaskan ke 15 persen sekolah di Kutai Kertanegara. Masih
ada 85 persen sekolah yang belum dilatih dan membutuhkan kerjasama dengan semua
pihak.
“Untuk itu, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kukar sangat berharap ada sinergi antara Pemerintah Kutai
Kartanegara dengan Kemdikbud, CSR perusahaan di Kalimantan Timur, dan Tanoto
Foundation dalam mendiseminasikan Program PINTAR,” katanya.
Menurut Tulus, dengan hadirnya
berbagai pihak ikut mendiseminasikan program PINTAR, Sustainibitas Program juga
akan semakin terjamin.
“Terutama perusahaan-perusahaan
di daerah, dukungan mereka secara terus menerus akan bisa memastikan semua guru
di daerah dampingannya kualitasnya meningkat,” ujarnya.
Pelatihan Manajemen Berbasis
Sekolah dan Pembelajaran Aktif dengan skenario MIKIR memang telah disebarkan ke
beberapa kepala sekolah dan guru di Kukar, baik oleh institusi di bawah Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kukar maupun Kementrian Agama Kukar.
Diseminasi Pelatihan Manajemen
Berbasis Sekolah sudah pernah dilakukan untuk 26 kepala sekolah dan guru di Loa
Kulu. Sementara 102 pendidik SD di Loa
Kulu dan 61 Pendidik SD di Muarakaman telah mendapatkan pelatihan pembelajaran aktif.
Di Marrangkayu, atas bantuan
dua perusahaan, Indominco Mandiri dan Pama Persada, 81 Pendidik SD juga telah mendapatkan
pelatihan pembelajaran aktif.
Sementara di
Tenggarong Seberang, dan Muara Jawa, atas inisiasi masing-masing sekolah,
sebanyak 54 pendidik juga telah mendapatkan diseminasi pelatihan pembelajaran.
Kemenag Kukar juga
telah menyebarkan pelatihan pembelajaran aktif untuk 125 guru MI dan 116 MTs di
Loa Kulu dan Loa Janan.
Tampil juga melakukan presentasi
di Kemendikbud, Murniati Nasution,
Kepala SDN 122375 Pematang Siantar, Sumatera Utara, Mardiyati, guru matematika
SMPN 4 Sungai Apit Siak, Riaudan Junaedi Rahmat, Kepala Dinas
Pendidikan Tanjung Jabung Timur, Jambi.
Tanoto Foundation
melalui Program PINTAR, sampai Mei 2019 telah melatih dan mendampingi 9.647
guru, kepala sekolah, pengawas, dan komite sekolah di 1.465 sekolah dan
madrasah yang tersebar di lima provinsi, yaitu Sumatera Utara, Jambi, Riau,
Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.
Diharapkan pada tahun
2022, ada lebih dari 9.000 sekolah dan madrasah yang mendapatkan manfaatdari
Program PINTAR untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, manajemen sekolah, dan
budaya baca.
[g-ntt/red]
Post A Comment: