Hal ini ditegaskan Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing kepada wartawan ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (04/09/2018).
Menurut Kapolres Tobing, penyidik masih mengumpulkan informasi dan dokumen terkait pembangunan gedung Puskesmas Nualain atas kerusakan yang terjadi pasca proyek itu selesai.
Penyelidikan jelas Tobing belum ditingkatkan ke penyidikan, karena proyek pembangunan gedung pelayanan puskesmas Nualain masih dalam masa pemeliharaan.
Sesuai informasi, kontraktor pelaksana pekerjaan sudah memperbaiki kerusakan sesuai berita acara pernyataan perbaikan kerusakan dan memasuki tahap finishing. Meski demikian, pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) dalam penyelidikan belum bisa dihentikan.
Menurutnya, pulbaket yang dilakukan untuk memastikan apakah kerusakan bangunan gedung disebabkan bencana alam ataukah kualitas pekerjaan.
Jika penyebab ini lanjut Tobing dapat dipastikan, tentunya akan ditingkatkan ke penyidikan yang dimulai dengan pemeriksaan saksi-saksi, termasuk saksi ahli.
Terpisah, PPK proyek pembangunan gedung pelayanan Puskesmas Nualain, Erwin Asa mengatakan pihak kontraktor sudah melakukan perbaikan berdasarkan surat pernyataan bersama. Saat ini, pekerjaan perbaikan sudah selesai.
"Kondisinya sudah selesai. Tinggal bersihkan dan benahi yang kurang. Kita akan komunikasikan dengan rekanan supaya selesaikan tanggung jawabnya," kata Erwin.
Dalam waktu dekat tambah Erwin sudah bisa dilakukan penyerahan barang kepada pemerintah.
Diberitakan sebelumnya, bangunan gedung Puskesmas Nualain dikerjakan oleh PT Putra Cahaya Mas (PCM) dengan dana kurang lebih berjumlah Rp 3, 6 milyar yang bersumber dari APBN Tahun 2017.
Bangunan tersebut mengalami kerusakan akibat pergeseran fondasi dan konstruksi bangunan saat musim hujan tahun lalu.
Akibatnya, Alumanium Panel Composit (APC) terlepas, kerusakan Holo baja ringan dan pasangan fondasi patah.
[g-ntt/mp]
