Bupati Lay: BLK Bukan Gedung, Tapi Peningkatan Kapasitas

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai salah satu program utama Pemda Belu dibawah kepemimpinan Bupati Willybrodus Lay dan Wakil Bupati J.T Ose Luan bukan pembangunan gedung, melainkan lebih pada peningkatan kapasitas yang dimiliki masyarakat.

Hal itu disampaikan Bupati Lay menanggapi pertanyaan wartawan terkait desakan DPRD Belu untuk mempercepat pembangunan BLK usai melounching pelayanan Tera/Tera ulang peralatan UTTP Metrologi legal Kabupaten Belu di kantor Disperindag Belu, Kamis (02/08/2018).

Dijelaskan Bupati Lay, pelaksanaan bangunan BLK tidak ditunda, karena bukan pembangunan gedungnya, yang dimaksud itu peningkatan kapasitas.

"Contoh seorang pemuda yang sebelumnya dia tidak punya ketrampilan, setelah dilatih ketrampilan misalkan pasang ACP, selama ini kan pasang ACP kita datangkan tenaga dari jawa. Ini yang kita maksud," imbuhnya.

Menurutnya, BLK itu latihan peningkatan manusianya, peningkatan kapasitas dari Unskill ke skill labor. Bukan gedung karena pelatihan tidak perlu harus digedung.

"Kan semisal pelatihan kita bisa pinjam gedung untuk latihan seperti  kusein almunium, meubel, jahit menjahit. Kegiatannya kita kerjasama dengan meubeler pelatihan di tempat meubel itu," ujar Lay.

"Kita bangun gedung berapa banyak yang harus kita bangun. Pertanian, peternakan, perbengkelan, tukang kayu, tukang las ini kan tidak akan tampung. Jadi yang punya keahlian di bidang itu belajar di masing-masing tempat yg sudah ada. Ini lebih hemat biaya/anggarannya. Ini yang kita maksudkan," sambung Bupati Lay.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Belu Theodorus Seran Tefa meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu mempercepat pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) bagi para calon TKI.

Pasalnya Keberadaan BLK sangat penting untuk melatih ketrampilan para calon TKI sebelum berangkat bekerja ke tempat tujuan guna mengantisipasi atau mencegah kasus TKI yang kerap bermasalah.

“Pemerintah harus ada BLK, sehingga tidak perlu mengharapkan balai lain,” tandas Theodorus.

Dikatakan, beberapa kejadian yang dialami TKI asal Belu bisa memberikan kesempatan untuk membangun BLK. Sehingga bisa mewujudkan visi misi Bupati dan harus konsisten.

“Harusnya calon TKI diberikan pelatihan sebelum berangkat sehingga mempunyai ketrampilan, dan kalau bisa dipercepat,” pungkasnya.

Informasi yang diperoleh media ini, lahan untuk pembangunan BLK telah siap. Namun rencana Pemkab yang akan membangun BLK untuk para calon TKI di tahun ini tidak jadi atau batal ditunda tahun depan.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama