1000 Lilin Duka Dari Tapal Batas untuk Korban Bom di Surabaya

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Ratusan warga Kota Atambua, Kabupaten Belu, Timor Barat, Perbatasan RI-RDTL menyalakan seribu lilin untuk korban bom Surabaya.

Seribu lilin yang dinyalakan di Lapangan Umum pusat Kota Atambua, Minggu (13/05/2018) malam itu sebagai bentuk kepedulian umat beragama atas tragedi berdarah pasca peledakan bom di tiga gereja Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/05/2018) pagi,

Bupati Belu, Wilibrodus Lay kepada wartawan mengatakan warga Kabupaten Belu tidak boleh takut pasca kejadian bom di Surabaya.

Ia meminta warga juga tidak boleh terprovokasi dengan berita-berita yang menyesatkan dan tidak bertanggungjawab. Warga tetap bersatu untuk Indonesia.

"Kami tidak takut. Kami satu untuk Indonesia. Dari Atambua untuk Indonesia," ujar Bupati Lay.

Bupati Lay mengimbau supaya tenang dan menjaga situasi untuk situasi yang lebih kondusif.

Selain itu, para tokoh agama dan umat beragama diajak untuk mempersembahkan doa sebagai bentuk kepedulian atas tragedi berdarah bom Surabaya.

Peristiwa bom Surabaya merupakan tragedi kemanusiaan yang melukai hati insan manusia.

"Saya sedih ketika menonton televisi tadi pagi. Saya menangis ketika melihat anak kecil yang tidak bersalah juga korban," kata Bupati Lay.

Pastor Paroki Gereja Fatubenao, Romo Renso Tae Lake mengatakan mengutuk teroris atau pihak mana pun yang terlibat dalam peristiwa bom Surabaya.

Diimbau agar umat Kristiani menyikapi peristiwa bom Surabaya dalam iman kristiani dengan mengandalkan cinta kasih dalam setiap tutur kata, pikiran dan perbuatan.

Terkait aksi seribu lilin, Romo Renso menjelaskan doa merupakan kekuatan bagi umat beriman ketika menghadapi cobaan.

"Iman sejati memperlihatkan hidup damai dan rukun antar satu sama lain. Orang beragama yang imannya belum kokoh tentunya akan terombang-ambing," jelas Romo Renso.

Romo Renso juga berharap agar proses hukum atas pelaku bom di Surabaya ditindak secara tegas sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan atas korban aksi teroris.

Terpantau Media ini, warga Kota Atambua dan sekitarnya berbondong-bondong dan berkumpul di Lapangan Umum Atambua sekitar pukul 18. 30 Wita.

Usai membakar lilin, warga Kota Atambua mempersembahkan doa atas duka para korban Bom Surabaya yang dipimpin Pastor Paroki Gereja Fatubenao, Romo Renso Tae Lake.

Nampak juga perkumpulan Orang Muda Katolik (OMK) asal Paroki Katedral Atambua, Paroki Fatubenao dan beberapa paroki di sekitaran kota Atambua serta biarawan-biarawati.

Selain itu, perkumpulan fans club Real Madrid Belu-Malaka dan Barcelona Atambua yang membawakan spanduk bertuliskan, Dari Atambua untuk Indonesia-Indonesia Berduka dan Pray For Surabaya.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama