Nilai Gotong Royong Harus Ditumbuh Kembangkan

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Kalau kita tetap meyakini bahwa gotong royong itu nilai yang baik, yang harus terus menerus kita jaga, maka kita punya kewajiban untuk terus menerus menumbuh kembangkan kembali agar nilai gotong royong hadir lagi di tengah-tengah masyarakat kita.

Demikian penegasan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam sambutannya pada acara puncak pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Propinsi NTT ke-15 yang di gelar di Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupatem Belu, Timor Barat, Perbatasan RI-RDTL, Jumat (27/04/2018).

Diakui Gubernur NTT, dimana-mana masyarakat selalu bicara tentang gotong royong sebagai warisan leluhur kita, tetapi realita menunjukan bahwa semangat gotong royong semakin hari semakin pudar. Itu fakta yang harus kita akui.

Menurutnya, kemajuan zaman, kemajuan Iptek terutama teknologi informasi membuat masyarakat cenderung individualistic, cenderung menyendiri, cenderung tidak mau membantu sesama.

"Padahal nilai inilah (gotong royong) yang baik yang mesti hidup dalam masyarakat yang plural, masyarakatnya majemuk. Gotong royong harus tetap dijaga karena kita butuh kebersamaan untuk membangun diri, keluarga, daerah dan membangun bangsa kita," ujar Lebu Raya.

Karena itu, Gubernur Lebu Raya menuturkan BBGRM bukan sekedar kita berkumpul, tetapi menjadi momentum refleksi bagi kita semua, menjadi titik komitmen untuk terus menerus meneguhkan semangat kita membangun gotong royong di tengah-tengah masyarakat," pungkasnya.

Saat ini jelas Gubernur, pemerintah pusat dibawah kepemimpinan Jokowi-JK telah memberikan dana yang cukup besar kepada desa-desa. Dana ini dimaksudkan untuk mendorong peningkatan partisipasi masyarakat, untuk mendorong gotong royong ditengah-tengah masyarakat.

"Karena itu saya minta kepada para bupati supaya ini diperhatikan dengan sungguh-sungguh dan dana desa benar-benar mendorong partisipati dan gotong royong masyarakat dalam mewujudkan desa yang maju, juga masyarakatnya sejahtera," imbuhnya.

Gotong royong juga tambah Gubernur Lebu Raya dimaksudkan bahwa pelaku utama pembangunan adalah pemerintah, tetapi seluruh lembaga institusi dan masyarakat juga menjadi pelaku pembangunan, itulah semangat gotong royong antara pemerintah dan masyarakat harus terus menerus dikerjakan secara bersama-sama.

Untuk diketahui, selain pencanangan BBGRM ke-15, Gubernur NTT Frans Lebu Raya juga mencanangkan Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG-PKK) ke-46, Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-25 dan Gelar Tekonologi Tepat Guna (Gelar TTG) ke-4.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama