Bertani "Kaya atau Miskin, Membanggakan atau Terhina"

Indonesia terkenal dengan Negara Agraria, dan NTT yang merupakab bagian dari Indonesia tentunya turut menyandang predikat negara agraria tersebut.

Namun realita berbicara lain, Indonesai atau NTT sebagai Negara agraria ini ternyata tidak mampu menjamin kehidupan yang layak bagi para petani. Semua ini tentunya memiliki sebab dari akibay yang ada yaitu Patani lebih banyak menyandang Predikit sebagai yang miskin, gizi buruk dan buta huruf.
Hal ini saya kaitkan dengan pengalaman pribadi saya dan realitas yang ada di daerah saya yaitu kabuoaten Belu.
Banyak Orang Yang Tidak Percaya Ketika bertanya Tentang Pekerjaan saya dan  mendapatkan jawaban bahwa Pekerjaan Saya Adalah #Petani.

Mulai dari waktu pembuatan KTP, bertemu kawan-kawab baru sampai pada berkenalan dengan kaum hawa ketika PDKT, pertanyaannya soal pekerjaan dan jawaban saya sama bahwa saya #Petani namun selalu saja semua tidak percaya dan serentak bilang  "Ah masa Petani ".

Semua pernyataan tersebut seolah memunculkan sebuah anggapan bahwa pekerjaan sebagai Petani adalah pekerjaan yang "Hina atau Derajat Sosialnya Rendah"....

Atas dasar itulah maka di kesempatan ini saya mau sampaikan untuk yg Tidak percaya atau mengganggap bahwa #Petani adalah pekerjaan yg hina karena Sesungguhnya Pekerjaan sebagai Petani adalah pekerjaan yang paling "Mulia", hal ini karena Sebagai Petani Kita Turut Menyelamatkan Jutaan Manusia di Dunia melalui hasil Pertanian yaitu makanan baik Nasi, Jagung, Ubi, Gandum, Roti dan lainnya.
Dengan Demikian bahwa Jika Tidak Ada Petani Maka Tidak akan ada manusia yg mampu bertahan hidup.

Namun; pernyataan kawan2 atau kaum hawa diatas memang sesuai dengan realita di Indonesia, khususnya di NTT dan Belu bahwa Petani memang identik dengan kemiskinan, Gizi buruk dan Buta Huruf...

Pertanyaannya, Apakah yang salah dengan Sistem Pertanian di Indonesia, NTT atau khususnya di Belu ???

Karena sesungguhnya dari Pengalaman Setahun di Israel, Petani adalah Pekerjaan yang membanggakan  dan semua orang berlomba-lomba untuk menjadi Petani daripada menjasi ASN yang justru di Israel menjadi Asn dianggap sebagai pekerjaan yabg hina.

Di Indonesia, NTT atau Belu hari ini masih banyak Manajemen Pengembangan Pertanian yang Tumpang Tindih dan masih banyak masalah seperti ;
1. SDM atau Skill para Petani yang masih rendah yang berakibat pada produktifitas hasil pertanian yang rendah dan tidak ada kontinyutas produksi.
2. Minimnya Fasilitas Pendukung Usaha Pertanian seperti "Air 'Embung, Sumur Bor dll"
3. Minimnya Modal Usaha untuk Bertani.
4. Akses Pasar Bagi petani yang rendah karena selalu terjadi fluktuasi harga di pasaran.
5. Tidak adanya Peran Aktif dari Pemerintah ( Perangkat Dinas Pertanian, perangkat Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Kebijakan dari Eksekutif dan Legislatif yg Tidak Pro pada Pertanian.

Sementara itu, Di Indonesia, NTT atau khususnya Belu, kita memiliki 2 Potensi yang pasti bahwa " Banyak lahan Pertanian dan jumlah Petani yang hampir diatas 50%. Ini artinya bahwa Jikalau Pemerintah Fokus saja untuk menggerakan Pertanian maka akan turut mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pendapatan daerah menuju kesejahteraan masyarakat...
Jadi menurut saya, untuk mengembalikan Harkat dan martabat para petani dan kecintaan pada pekerjaab sebagai PETANI maka Yang harus dilakukan adalah " Negara/ Pemprov / Pemkab beserta perangkan negara lainnya harus berani menciptakan Sistem Manejemen Pertanian Yang Produktif yaitu ;
1. Lakukan Pendataan Ulang bagi semua masyarakat yg Ber-KTP Petani dan pastikan bahwa setiap warga negara yg ber-KTP Petani harus memiliki Kebun, hak ini dikarenakan banyak Yang Ber-KTP Petani Namun tdk memiliki Kebun.
2. Data Setiap Kebun Petani tersebut terkait luasan lahan dan jenis tanamnya.
3. Data kondisi tanah , air dan iklim (cuaca) untuk kemudian menjadi bahan rujukan untuk mengetahui Masalah atau kebutuhan petani tersebut serta komoditi produktif apa yg tepat untuk petani di daerah tersebut.
4. Pembagian Wilayah Komoditi untuk setiap wilayah sesuai kondisi wilayah tersebut misalnya di Belu (wilayah Lamaknen fokus untuk tanam Bawang, Kopi Wortel dan Kentang, sedankan kecamatan Raimanuk 'bagian atas fokus untuk tanam Ubi Kayu, kacang hijau dll sementara bagian bawah fokus pada tanaman Tomat, lombok, kangkung dll. Begitu juga di kecamatan lain di Belu harus dipastikan bahwa semua komoditi kebutuhan konsumsi ditanam semuanya di Belu dengan Pembagian komoditi dan kuantitas produksi yang merata.
4. Berikan Modal usaha serta mengEfektifkan peran PPL untuk pendampingan petani melalui pembentukan Kalender tanam pada setiap komoditi tersebut guna menjaga Kontinyutas Produksi dan menjaga tidak adanya over produksi yang berakibat pada rendahnya harga jual.
5. Mengaktifkan BUMDES guna menjadi pasar bagi para petani dengan harga jual yang diatur sesuai dengan  standarisai harga per komoditi untuk memperpendek jalur pemasaran hasil pertanian. Kemudiab bekerja sama dengan BUMD melalui dinas perindustrian dan perdagangan untuk tahap eksport produk pertanian atau tahap home industri dan seterusnya

Jikalau demikian maka Petani dan juga luas lahan pertanian yang ada akan turut mengubah Derajat Petani yg tadinya dinilai sebagai pekerjaan yg hina  tersebut dan menjadikan Petani sebagai pekerjaab yang membanggakan dab akan kaya melalui sistem yang dimana Petani Hanya Tahu Bekerja dan terima uang dan juga memiliki sebuah harapan yang pasti untuk dapat uang karena
1.  Tidak ada  lagi " skill rendah dan produksi rendah karena  PPL telah bekerja efektif.
2. Tidak ada lagi yg mengeluhkan modal usaha karena negara menyediakan modal usaha.
3. Tidak ada lagi fluktuasi harga jual karena ada jaminan pasar bagi setiap komoditi pertanian.
4. Tidak ada lagi human Trafficking karena ada pekerjaan yg bisa menghidupkan setiap orang di daerahnya sendiri tanpa harus merantau ke luar negeri.

Yang ada yaitu ;
Setiap Orang Akan Giat bekerja karena ada kepastian untuk Mendapatkan Keuntungan untuk kebutuhannya dan Mengurangi Pengganguran serta meningkatkan ekonomi petani dan  pendapatan daerah.
Kesimpulannya bahwa" PETANI Menjadi Kaya, PAD daerah meningkat dan rakyat menjadi sejahtera "

Semoga Di Moment pemilihan gubernur dan wakil gubernur NTT tahun ini rakyat NTT khususnya Petani dapat memilih pemimpin yang bisa menjawab kebutuhannya melalui pencanangan program diatas.***

Salam Petani Sukses
#Ayo Bertani

Oleh:
Aprianus Hale
Lebih baru Lebih lama