Diberhentikan dari Teko Setelah 13 Tahun Mengabdi, Ibu Perawat Lagi Hamil ini Menangis

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Lodia Bubu Riu (35) seorang ibu yang berprofesi sebagai perawat dan merupakan tenaga kontrak (Teko) dinas kesehatan pemerintah kabupaten Belu menangis setelah diberhentikan dari Teko pada dinas tersebut.

Padahal, Lodia sudah 13 tahun mengabdi sebagai Teko di Puskesmas Wedomu, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Timor Barat.

Karena diberhentikan dari Teko, Lodia yang tengah hamil tua (delapan bulan) itu nekat mendatangi dan mengadukan nasibnya ke DPRD Belu.

Disaksikan gerbangntt.com, Senin (05/03/2018) Lodia datang bersama tiga koleganya yakni dua diantaranya Francisco Afonso dan Lidia Leni Luruk yang selama ini sama-sama mengabdi sebagai Teko di Puskesmas Wedomu dan Mersiana Nabu sebagai Teko pada Puskesmas Laktutus, Kecamatan Nanaet Dubesi, Kabupaten Belu yang juga diberhentikan.

Kehadiran para Teko ini diterima langsung oleh Wakil Ketua II DPRD Belu, Jeremias Junior Manek, Anggota DPRD Belu, Francisco Soares dan Rudy K. Boy Bouk.

Usai mengadukan nasibnya ke DPRD Belu, kepada wartawan Lodia dan para koleganya mengaku sangat terpukul setelah mengetahui bahwa mereka diberhentikan dari Teko.

Sambil meneteskan air mata, Lodia menuturkan bahwa dirinya mengabdi sebagai tenaga sukarela sejak tahun 2005 pada Puskesmas Wedomu. Ia baru diangkat sebagai Teko pada tahun 2012 lalu.
 Ia mengaku tidak mengira bahwa dirinya dan para koleganya harus diberhentikan. Padahal, bertahun-tahun mengabdi, tidak pernah ada teguran dari pimpinan bahwa kinerja kerja mereka tidak baik dalam melayani masyarakat setempat.

"Saya sudah 13 tahun mengabdi, tapi tiba-tiba kami diberhentikan," tutur Lodia dengan nada tersendat sembari mengusap air mata.

Lodia istri Redison R. Ulu pekerja serabutan itu menuturkan, Ia rela mengabdi sebagai tenaga sukarela tanpa digaji selama tujuh tahun dan baru diangkat sebagai Teko pada tahun 2012 lalu demi membantu suami menafkahi anak-anaknya.

"Ini kita su (sudah) mengabdi bertahun-tahun, tiba-tiba tidak kerja lagi begini, anak-anak...," kata Lodia terbata-bata sambil terus menyeka air matanya.

Lodia warga RT 02, RW 04 Dusun Kabenate, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur kini mengaku bingung menanggung biaya hidup keluarganya.

Ia berharap Bupati Belu, Willybrodus Lay berbelas kasih untuk meninjau kembali SK pemberhentian terhadap mereka.

"Kita mohon Bapak Bupati revisi ulang SK supaya kami bisa kerja kembali," harap Lodia diamini ketiga koleganya.

Senada, Lidia Leni Luruk yang diangkat sebagi Teko pada tahun 2010 lalu mengaku sempat shock saat mengetahui namanya tidak ada dalam SK kontrak.

Menurutnya, Ia sempat menanyakan kepada Kepala Dinas Kabupaten Belu, Theresia Saik. Namun Kadis Theresia memintanya untuk istirahat saja di rumah kalau tidak ada nama.

"Waktu saya cek SK, nama tidak ada. Saya sempat menghadap Ibu Kadis, Ibu Kadis bilang ini penilaian dari kepala puskesmas. Ibu Kadis juga bilang kalau nama sudah tidak ada kenapa tidak istirahat," tutur Leni juga terbata-bata sambil mengusap air matanya.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama