Korban yang merupakan warga dusun Manubau, Desa Kabuna, Kecamatan kakuluk Mesak, Kabupaten Belu itu ditemukan sudaj tak bernyawa pada Sabtu, (03/02/2018) sekira pukul 07.30 Wita pagi.
Informasi yang dihimpun gerbangntt.com dari keluarga korban, Markus Gomes (40), ponakan yang tinggal serumah dengan korban, pada Kamis (1/2/2018) sekitar pukul 08.00 Wita, korban berangkat dari rumahnya menuju Atambua untuk mengambil gaji pensiun di Kantor Pos Atambua.
Namun korban tidak pernah kembali ke rumah. Keluarga sempat berupaya mencari korban namun tidak ditemukan.
Barulah pada Sabtu (03/02/2018) pagi, korban ditemukan sudah jadi mayat dan sulit dikenali.
Korban ditemukan pertama kali oleh Andreas Asa Mali (67) warga Desa Sadi dan penggembala sapi.
Saat itu, di tempat kejadian perkara, Andreas melihat mayat korban bersama ranting kayu yang terbawa banjir.
Kondisi korban mengenaskan. Tubuh dan wajahnya membengkak sehingga sulit dikenali.
Kuat dugaan, korban tewas terseret banjir karena dari rumah korban menuju Atambua harus melewati sungai Talau.
Selanjutnya, Andreas menghubungi kepala desa setempat dan Bhabinkamtibmas Polres Belu untuk dilakukan olah TKP dan selanjutnya dievakuasi ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Atambua.
Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing melalui Kasat Reskrim, Iptu Jemy Noke membenarkan adanya temuan mayat di sungai Talau.
"Anggota sedang di lapangan. Penyebab kematiannya belum bisa dipastikan," ujar Jemy Noke saat dikonfirmasi Sabtu siang.
Keluarga korban tambah Jemy menolak untuk dilakukan otopsi untuk diketahui penyebab kematian korban.
"Keluarga menerima dengan iklhas dan menerima kemarian korban sebagai musibah," tuturnya.
[g-ntt/mp]
