Di Lasiolat-Belu, Kakek Ini Ditemukan Sudah Tak Bernyawa Dalam Lubang Batu

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Seorang Kakek yang diketahui bernama David Siri (71) ditemukan sudah tak bernyawa di dalam lubang batu.

Korban yang adalah warga Dusun Fatumuti, Desa Dualasi Raiulun, Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu, Timor Barat ditemukan tergelatak kaku dalam lubang batu sedalam kurang lebih 20meter pada Jumat (23/02/2018) sekitar pukul 20.00 Wita.

Informasi yang dihimpun Media ini, korban yang berprofesi petani itu pertama kali ditemukan oleh istrinya, Katarina Bita (71) di dalam lubang batu yang juga ada di kebun korban.

Menurut pengakuan Katarina, selama ini korban tinggal di kebun yang jarak dari rumah kurang lebih 700 meter dan setiap sore korban pulang kerumah untuk makan kemudian kembali ke kebun, namun sejak Kamis, (22/02/2018) hingga hari Jumat (23/02/2018) sampai malam korban tidak pulang seperti biasanya.

Sehingga istri korban mengajak dua orang saksi lainnya yakni Selestina Rouk dan Sebastiana Mako untuk pergi melihat korban di kebun.

Setibanya di kebun, Katarina memanggil korban namun tidak menjawab, sehingga pergi melihat di lubang batu dimana tempat korban biasa beristirahat.

Disana istri korban dan dua saksi lainnya itu melihat korban tidur menyamping dan mencoba membangunkan korban, namun istri korban melihat darah keluar dari mulut korban dan ternyata korban sudah meninggal Dunia.

Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing melalui Kasat Reskrim Polres Belu, IPTU Jemy Noke ketika dikonfirmasi Media ini membenarkan kejadian tersebut.

Dikatakan Kasat Reskrim, saat menerima laporan dari warga, pihaknya langsung turun ke lokasi dan melakukan olah TKP.

"Iya, petugas identifikasi Polres Belu sudah melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti, memeriksa saksi-saksi dan kemudian mengevakuasi korban ke RSUD Atambua guna dilakukan pemeriksaan Dokter," ungkap Kasat Jemy.

Dari hasil pemeriksaan dokter jelas Jemy, ditemukan luka lebam pada mata kiri dan luka gores pada kiri dan kanan mata dan juga keluar darah dari mulut korban.

Keluarga korban tambah Kasat Reskrim menerima kematian korban dengan iklas sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi.

"Keluarga menolak untuk diotopsi namun kita akan tetap lakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui sebab musabab kematian korban," terang Jemy.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama