Bupati Lay: Melayani Gizi Buruk, Aparat Pemerintah Kerja Setengah Hati

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Bupati Belu, Willybrodus Lay menilai aparat pemerintah di dinas terkait belum bekerja dengan hati (setengah hati-red) dalam melayani masyarakat Belu.

Bupati Lay mengatakan hal itu kepada wartawan, Kamis (22/02/2018) menanggapi kasus yang dialami Lamberta Liuk, warga Dusun Boraktetuk, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur.

Dikatakan Bupati, pemerintah adalah pelayan masyarakat
dan apa yang menjadi persoalan dan kesulitan yang dialami masyarakat harus dibantu dengan hati yang tulus dan iklhas.

"Kita pemerintah belum bekerja dengan hati nurani. Ini yang harus kita dorong agar persoalan masyarakat dapat diselesaikan. Saya akan cek dinas teknis terkait pengaduan masyarakat yang mengalami gizi buruk," ujarnya.

Lebih lanjut Bupati Lay menegaskan akan terus mendorong aparatur bekerja secara terencana agar output dari program yang dilaksanakan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

"Output program itu mesti membawa kesejahtaraan masyarakat, bukan output program itu menghabiskan anggaran. Program dari pemerintah itu harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," pungkasnya.

Di bidang kesehatan tambah Bupati Lay akan membenahi sistem pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

"Pembenahan yang pertama adalah administrasi kependudukan masyarakat agar mudah mendapatkan pelayanan maupun bantuan," sambung Lay.

Diberitakan sebelumnya, Lamberta Liuk, warga Dusun Boraktetuk, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur mendatangi DPRD Belu, Rabu (21/2/2018).

Ia mengadu ke DPRD lantaran anaknya yang gizi buruk tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Ia sudah pernah menyampaikan kepada kader posyandu namun jawaban dari petugas, anaknya tidak terdaftar sebagai penerima bantuan.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama