Kepada gerbangntt.com, Jumat (22/12/2017) Maxi yang dihubungi via telepon selulernya menjelaskan bahwa motivasinya ke istana presiden untuk bertemu presiden Jokowi adalah untuk menyampaikan kondisi reel yang ada di wilayah Amfoang.
"Saya sudah cukup berkeliling diwilayah Amfoang. Disana (Amfoang) ada 6 kecamatan yang terisolir. Kurang lebih ada 100 sungai besar dan kecil disitu yang sama sekali tidak ada jembatan. Dan ini saya sudah sampaikan ke presiden Jokowi," ujar Maxi ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Maxi pun menuturkan bahwa kondisi infrastruktur jalan dan jembatan diwilayah Amfoang, sudah Ia buatkan dalam film dokumenter dan 1000 petisi yang sudah diserahkan ke Istana presiden.
"Ada film dokumenter yang saya buat. Isinya menceritakan tentang kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di Amfoang. Selain itu, saya dengan teman-teman juga berhasil menggalang seribu dukungan dalam bentuk keluhan masyarakat Amfoang yang dituliskan dikertas. Itu sudah saya serahkan ke istana," pungkas Maxi.
Pria kelahiran Oekolo, 2 Agustus 1972 ini mengaku kaget ketika ditanya tentang keberadaan wilayah Amfoang yang belum diketahui oleh sebagian besar orang-orang istana negara.
"Saya hampir menangis, adik. Mereka tanya ke saya, Amfoang itu di Atambua yah?," lanjut Maxi menirukan pertanyaan staf khusus presiden.
[g-ntt/ernezto]
