Pilgub NTT: Bupati Lay Ajak Kader Demokrat Berpolitik Santun

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Menjelang pemilihan umum (Pimilu) Gubernur dan Wakil Gubernur NTT tahun 2018 mendatang, Bupati Belu Willybrodus Lay yang juga ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat kabupaten Belu mengajak semua kader Partai Demokrat SeKabupaten Belu untuk berpolitik santun dan etis.

Ajakan Lay disampaikan kepada kader partai Demokrat dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan dialog interaktif  dan sosialisasi empat pilar kebangsaan yang digelar DPC partai Demokrat Kabupaten Belu di Aula Hotel Matahari Atambua, Kamis (21/12/2017).

Dikatakan Lay, politik santun dan etis harus dilakoni kader Demokrat dengan berpedoman pada empat pilar bangsa.

Semangat atau spirit empat pilar tambah Lay dalam praktek berpolitik dapat meningkatkan kualitas demokrasi.

"Kita berpolitik harus menjaga empat pilar bangsa yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 sehingga suasana demokrasi tetap harmonis" ujar Lay.

Kesempatan itu, Lay sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Belu meminta seluruh kader Partai Demokrat Kabupaten Belu untuk bekerja memenangkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang diusung Partai Demokrat.

Menurutnya, dalam perhelatan Pilgub NTT 2018, ada kader Partai Demokrat yang diusung yakni Benny Kabur Harman (BKH) yang berpasangan dengan Beny Litelnoni (Wakil Gubernur NTT saat ini) yang terkenal dengan sebutan Harmoni. Karena itu kader wajib memenangkan paket ini.
"Sebagai Ketua DPC Demokrat Belu saya minta semua kader Demokrat wajib hukumnya sukseskan dan menangkan Paket Harmoni," pintanya.

Kepala Kesbangpol Kabupaten Belu, Dominikus Mali dalam paparan materinya mengatakan pemerintah dan partai politik (parpol) adalah mitra dalam proses demokrasi dan pembangunan.

"Pemerintah terus berupaya agar proses demokrasi dalam iven-iven politik bisa mencapai hasil yang berkualitas," kata Kaban Kesbangpol.

Selaku kepala pada Badan yang bertanggungjawab terhadap pembinaan pilitik di Belu, Kaban Domi mengajak semua kader partai Demokrat untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat di Kabupaten Belu.

"Ajak masyarakat agar cerdas dalam berpolitik. Masyarakat harus mau dan tau apa yang harus dipilih," Imbuh Domi.

Sebagai Pemerintah tambah Domi, pihaknya sedang bekerja untuk memberikan pemahaman kepada seluruh stakeholder agar melakukan pengawasan agar Pilkada bisa  berkualitas.

"Jangan sampai pilkada DKI di copy paste di daerah kita. SARA tidak boleh digunakan dalam proses pilkada. Baca profil calon dan program yang ditawarkan" tutup Domi.

[g-ntt/mp]

Lebih baru Lebih lama