Pergeseran Musim, Pemprov NTT Recovery Program Upsus Tanam Pajale.

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Akibat adanya pergeseran musim khususnya musim hujan yang terjadi di wilayah NTT, pemerintah propinsi NTT melalui Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang melakukan recovery-pemulihan atau pertajam kembali proses tanam program upaya khusus (Upsus) tanam Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) di NTT.

Hal ini dilakukan agar upaya mewujudkan bahkan peningkatan swasembada pangan di NTT bahkan swasembada nasional dapat terwujud.

Demikian penyampaian Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang, Dr. Ir. H. Adang Warya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Upsus Pajale tahun 2017 di Aula kantor Distan Kabupaten Belu, Timor Barat, Rabu (22/11/2017)

"Biasanya curah hujan muncul pada bulan Oktober akan tetapi yang saat ini kita lihat bahwa musim hujan lebih dominan muncul pada bulan November dan itupun hanya sekali atau dua kali. Tentu saja target yang di bebankan untuk  bulan Oktober tidak dapat di laksanakan dengan optimal,dan ini harus Care Over. Oleh karna itu perlu di lakukan penajaman rencana kembali," ujarnya.

Recovery atau pemulihan dan penajaman rencana tanam ini dijelaskan Dr. Adang perlu dilakukan kembali dan harus care over. Ini sangat penting karena akan ada keterkaitannya antara tanggal tanam dan tanggal panen serta keterkaitannya dengan persediaan pangan.

"Kalah urang pangan,  pemerintah harus berpikir bagaimana masyarakat bisa mendapatkan pangan yang cukup atau ada persedian pangan untuk masa yang akan datang," ungkap Adang.

Diharapkan melalui Rakor ini dapat mendiskusikan kembali hal- hal yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak tentang bagaimana kita dapat menyiapkan sumber pangan yang cukup bagi orang banyak.

"Kami akan coba road show kesetiap wilayah monitoring yang ada untuk mensosialisasikan dan menyusun rencana tanam untuk periode bulan Oktober-Maret secara terperinci," katanya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Belu Maria S. Mau Taek mengatakan Rakor Upsus ini sebagai rapat penajaman kembali tentang Program Upsus yang sudah di laksanakan di Kabupaten Belu selama ini. Dimana perlu mempersiapkan Kembali hal- hal yang menyangkut Program Upsus ketahanan pangan seperti persiapan lahan dan sarana prasarana pendukung kegiatan Upsus di Belu.

Ia berharap kepada penyulu lapangan dan koordinator penyuluh bersama para Babinsa Kodim 1605/Belu yang berada di wilayah Kabupaten Belu untuk selalu membantu, mendampingi serta mengawasi dan mengawal kegiatan Upsus ketahanan pangan sehingga target yang direncanakan dapat tercapai dengan baik.

"Kita berharap Babinsa untuk membantu serta mengawal dan mengawasi program Upsus bersama PPL serta selalu berkoordinasi dengan PPL dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan," imbuhnya.

Babinsa juga tambah Kadis diharapkan untuk membantu pengamanan Pangan wilayah yang tersedia serta melakukan pengamanan dan pengawasan distribusi bahan kebutuhan pokok para kelompok tani seperti distibusi Pupuk

Sementara itu, Pasi Ter Kodim 1605/Belu, Lettu Inf. Wagino mengemukakan untuk kegiatan para Babinsa saat ini terkait program Upsus yaitu kegiatan tahapan persiapan lahan yang akan di olah nanti.

Babinsa kata Wagino akan bersama PPL membantu mengawasi dan mengawal Program Upsus di Kabupaten Belu dan Malaka.

"Untuk kegiatan Babinsa kedepannya bersama PPL dan mantri tani melakukan tugas pendampingan secara rutin kepada pok tani yang ada dalam upaya khusus swasembada pangan yang di laksanakan di Belu dan Malaka," pintanya.

Turut hadir dalam Rakor tersebut pejabat BBPP Kupang, pejabat Distan Belu, Mantri tani, Koordinator Penyuluh, PPL dan jajaran aparat teritorial Babinsa Kodim 1605/Belu.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama