Pemkab Belu Komit Berantas Malaria

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Pemerintah Kabupaten Belu berkomitmen memberantas atau mengeliminasi endemik Malaria di Kabupaten Belu.

Pasalnya, dari enam Kabupaten yang ada di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur,  Belu menjadi salah satu daerah endemik Malaria.

Penyakit Malaria ini merupakan persoalan serius dan menjadi perhatian utama untuk diberantas.

Hal ini disampaikan Bupati Belu, Willybrodus Lay dalam sambutannya saat  membuka pertemuan advokasi dan sosialisasi penyusunan rencana aksi daerah dalam rangka penguatan komitmen daerah menuju eliminasi Tuberkolosis (TB) 2035 dan Malaria 2023 yang berlangsung di lantai II hotel Permata Atambua, Belu, Timor Barat perbatasan RI-Timor Leste, Selasa (07/11/2017) pagi.

"Ini menjadi tugas semua komponen untuk terlibat dalam memberantas Malaria," ujar Bupati Lay.

Dijelaskan Bupati Lay, saat musim hujan, tentu banyak jentik nyamuk, untuk itu harus komitmen. Langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk mengeliminasi Malaria.

"Kita ingin aksi nyata untuk berantas Malaria," katnya.

Persoalan lain lanjut Bupati Lay penyakit Tuberkulosis juga Belu urutan kedua di wilayah NTT. Ini perlu pencegahan sejak dini dan secara bersama-sama dengan seluruh komponen masyarakat.

"Para ahli di bidang medis (dokter) harus fokus dalam penanganan guna menurunkan TB," tuturnya.

Terkait kegiatan pertemuan advokasi dan sosialisasi penyusunan rencana aksi daerah ini tambah Lay, sangat positif dan mulia karena menjadi acuan untuk dapat menemukan solusi memberantas penyakit Malaria.

"Selesai sosialisasi ini perlu ditindaklanjuti dengan rencana aksi daerah sehingga mewujudkan tujuan eliminasi TB tahun 2035 dan Malaria 2023," pintanya.

Sebelumnya, Rosa Asa dalam laporannya mengemukakan, TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan global dan nasional.

Indonesia sendiri masih merupakan salah satu dari negara dengan beban TB tertinggi.

Sesuai hasil survei prevalensi TB Indonesia tahun 2013-2014 diperkirakan kasus TB sebanyak 1.600.000 kasus sedangkan kasus baru TB sebanyak 1.000.000 kasus dan mortalitas TB 100.000 kasus.

Dengan angka notifikasi kasus tahun 2014 sebanyak 324.000 kasus maka Casey detectiin TB di Indonesia banyak sekitar 32%. Sebanyak 68% kasus masih belum diobati atau sudah diobati tetapi belum tercatat oleh program.

"Ini memacu penanggulangan TB nasional terus melakukan intensifikasi, akselerasi, ekstensifikasi dan inovasi program melalui strategi Nasional penanggulangan TB," ungkapnya.

Guna menangani itu lanjut Rosa, Kemenkes telah menyusun rencana aksi Nasional penanggulangan TB tahun 2016-2020 dan menetapkan target-target guna dicapai di akhir tahun 2020.

Untuk diketahui, kegiatan ini dihadiri Tim Advokasi, Utusan Provinsi NTT, Kadis Kesehatan Belu, para peserta perwakilan dari OPD terkait, tokoh agama, masyarakat dan seluruh Kepala Puskesmas sekabupaten Belu.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama