Satgas TMMD Kodim Belu Manunggal Bersama Rakyat Karena Menu Sederhana di Gubuk Ini.

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dicanangkan dan dilaksanakan oleh TNI adalah bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tentunya melalui kegiatan TMMD yang dilaksanakan diharapkan dapat mendekatkan TNI kepada masyarakat.

Kedekatan dan kebersamaan antara TNI dan masyarakat itulah yang disebut dengan Manunggal.

Saat ini, program TMMD ke-100 tahun 2017 tengah dilaksanakan oleh Komando Distrik Militer (Kodim) di masing-masing daerah seIndonesia termasuk Kodim 1605/Belu.

Kegiatan TMMD yang dilaksanakan oleh Kodim 1605/Belu sejak Rabu (27/10/2017) hingga Kamis, (26/10/2017) nanti tepatnya di Desa Maneikun dan Desa Fatulotu, Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu, Timor Barat, Perbatasan RI-Timor Leste itu sedikit berbeda.

Tentang kedekatan dan kebersamaan TNI dan masyarakat dalam kegiatan TMMD oleh Kodim Belu nampak tidak hanya kerjasama atau gotong royong dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan baik itu kegiatan fisik maupun kegiatan non fisik di lokasi sasaran.

Namun, kedekatan TNI dengan masyarakat khususnya masyarakat Desa Maneikun dan Desa Fatulotu yang berada kurang lebih tidak jauh (5Km) dari Negara tetangga Timor Leste tersebut justru karena makan bersama para prajurit yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) pimpinan Dandim 1605/Belu Letkol Inf. Czi Nurdihin Adi Nugroho di lokasi TMMD dengan masyarakat setempat.
"Kami dengan bapak-bapak tentara setiap hari setelah kerja, makan siang bersama di pondok (gubuk) kecil, ada yang makan di bawah pohon yang ada dekat lokasi," kisah Kepala Dusun Takarabat, Desa Fatulotu, Mundus Luan kepada gerbangntt.com, Selasa (17/10/2017) sore.

Menu yang dihidangkan tambah Mundus, seadanya tapi para prajurit bisa menikmati bersama-sama dengan masyarakat.

"Kita makan jagung bose (rebus), ubi kayu (sinkong), talas kita makan rame-rame, bukan mereka (tentara) makan nasi, kami makan ubi atau talas tidak," tuturnya.

Menu makan siang sederhana yang ada jelas Mundus, disediakan oleh ibu-ibu di lokasi. Ini sebagai bentuk terima kasih masyarakat dengan membantu TNI yang melalui kegiatan TMMD sudah membangun Desa Fatulotu yang masih sangat terisolir.
"Kita masyarakat di kampung. Warga semuanya antusias dan hanya membantu sebisanya. Untuk ibu-ibu yang tidak bisa ikut gotong royong, secara bergantian akan memasak makanan untuk disuguhkan kepada bapak-bapak tentara dan masyarakat yang sedang bergotong royong. Makanan kita di kampung seadanya,’’ jelasnya.

Lebih lanjut Mundus menuturkan, masyarakat di kampung merasa senang bisa dekat dengan tentara melalui kegiatan TMMD.

"Bapak-bapak tentara juga mau tinggal di rumah kami (warga) yang sederhana, makan juga sederhana, makan duduk di lantai (tanah), bukan duduk di kursi dan makan di meja. Kami hanya bisa mengucapkan terima kasih banyak karena kebersamaan selama ini dan juga terima kasih karena bapak Dandim Belu sudah mengarahkan kegiatan TMMD di Dusun kami. Selama ini kami sangat susah," pintanya.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama