Orasi Politik Willy Lay Dihadapan Pejuang Timor-Timur Penuh Linangan Air Mata

Atambua, GerbangNTT. Com
- Kampanye Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Belu, Willybrodus Lay-JT Ose Luan memasuki hari ke-50 pada Sabtu (14/11/2020).

Kampanye pasangan yang terkenal dengan sandi politik Sahabat di hari ke-50 berkesempatan digelar di Kantina-Haliwen, Lesupu, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu yang merupakan pusat domisili Warga Pejuang Timor-Timur (Warga Baru) sejak eksodus pasca jajak pendapat 1999 hingga saat ini.

Disaksikan media ini, kampanye Paket Sahabat di wilayah tersebut berlangsung meriah. Warga nampak antusias hadir menyambut kehadiran Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, Willybrodus Lay-JT. Ose Luan yang juga didampingi, Isteri Calon Bupati, Ny. Lidwina Viviaty Ng Lay dan sejumlah Anggota DPRD Belu serta tim kampanye Paket Sahabat.

Kampanye paslon yang juga dikenal WL-OL dengan Nomor Urut 1 itu sejak awal berlangsung meriah dengan orasi politik secara bergiliran yang begitu antusias dari tim kampanye salah satunya Helio Caetano Monis dan sejumlah kader Parpol pengusung yang juga menjabat Anggota DPRD Belu yakni Marthen Nai Buti, Theodorus Menehitu Djuang dan Manuel Do Carmo.

Bukan saja tim, pasangan calon wakil bupati, JT Ose Luan yang sebagaimana beredar isu bahwa calon yang sudah tua itu nampak justru tampil lebih antusias dan berapi-api menyampaikan orasi politiknya terkait keberhasilan kepemimpinan Paket Sahabat selama hampir 5 tahun menahkodai Kabupaten Belu yang disambut tepuk tangan dan teriakan "Nomor 1 Mate Bendera Hun".

Namun menjelang berakhirnya kampanye, suasana yang awalnya meriah mendadak hening ketika pasangan Calon Bupati, Willybrodus Lay diberi kesempatan untuk menyampaikan orasi politiknya.

Willy Lay mengawali dengan menyampaikan terima kasih atas partisipasi warga saat kampanye Sahabat dan mau mendukung Sahabat untuk melanjutkan pengabdian membangun Belu.

Menurut Willy Lay, selama 4 tahun lebih memimpin Belu, ia ingin meminimalisir persoalan Warga Pejuang Timor-Timur (Warga Baru) sebagaimana keterbatasan kewenangan Pemerintah Daerah.

Pasalnya persoalan warga Pejuang Timor-Timur khususnya warga belu baru juga menjadi tanggungjawab Pemda Belu meskipun kewenangan penuh menjadi tanggungjawab Pemerintah Pusat.

Namun kata Willy Lay, ia berkomitmen dan akan berupaya untuk mengatasi persoalan Pejuang Timor-Timur paling tidak mengangkat martabat warga baru sehingga tidak menjadi komoditas politik musiman dengan program yang menyentuh langsung substansi persolan seperti kepemilikan lahan dan rumah layak huni.

"Kita boleh miskin, tapi kita punya harga diri, saya ingin memberikan harga diri itu untuk bapak, mama, saudara-saudaraku, sehingga apa yang menjadi harga diri kalian itu tetap ada yaitu dengan program relokasi dan perumahan layak huni jika kami terpilih lagi. Jangan ragu-ragu, jika bapak, mama percaya kami memimpin lagi, saya akan membayar itu dengan program, bukan janji bahwa dapat 7,5 juta setelah itu semuanya berakhir dan kita tetap susah. Saya tidak ingin membuat janji dan mimpi, tetapi akan membawa kenyataan yang sederhana tapi tidak membuat kita susah," tegas Willy Lay disambut tepuk tangan meriah.

Kesempatan itu, Willy Lay juga menyampaikan pesan Prabowo Subianto kepada dirinya bersama Ose Luan untuk memperhatikan persoalan warga belu baru sesaat keputusan Partai Gerindra untuk mengusung Paket Sahabat maju di Pilkada Belu 2020.

"Bapak 08 (Prabowo) juga menyampaikan kepada saya, Willy saya ingin memberikan rekomendasi Partai Gerindra, tapi permintaan saya hanya satu, tolong perhatikan warga saya 1999 yang berkorban tinggalkan kampung halaman mereka. Saya menyanggupi itu dan titipan beliau ini ada di benak, pundak dan hati saya dan akan saya emban itu secara bertanggungjawab," kata Willy Lay mengulang pesan Prabowo.

Mengakhiri orasi politiknya, Willy Lay seolah tak mampu mengurai kata-kata. Ia nampak terdiam sesaat dan dari bola matanya nampak berkaca-kaca berlinang air mata mengingat beban persoalan yang dihadapi warga belu baru selama ini termasuk persolan kesulitan mendapatkan air bersih.

"Banyak tokoh masyarakat warga baru yang bertemu dan menyampaikan kepada saya bahwa kesulitan air bersih. Saya sedih dan menangis, kenapa? Karena kalian yang setiap hari hanya belah kayu bakar lalu dijual hanya untuk beli air. Ini yang membuat saya sedih dan menjadi motivasi saya untuk berjuang. Karena itu, program saya (Paket Sahabat) relokasi untuk pengadaan lahan dan perumahan layak huni, sehingga bisa mendapat pelayanan akses pembangunan lainnnya. Karena selama ini masih di lahan pemerintah memang sedikit sulit untuk mendapat program pemerintah semisal rumah layak huni," ucap Willy Lay membuat suasana diam dan hening.

Diberitakan sebelumnya, Warga Eks Timor-Timur (Warga Baru) di Haliwen-Lesupu, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu menyatakan komitmennya untuk mendukung dan memenangkan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, Willybrodus Lay-JT. Ose Luan di Pilkada Belu 9 Desember 2020.

Alasan para Warga Baru di wilayah tersebut mendukung pasangan calon Willy Lay-Ose Luan (WL-OL) yang terkenal dengan sandi politik Sahabat itu lantaran hanya Paket Sahabat yang memahami penderitaan mereka selama kurang lebih 20 tahun menetap di Kabupaten Belu pasca jajak pendapat 1999.

Demikian Jose Dos Santos kepada media ini di sela-sela kampanye Paket Sahabat di wilayah tersebut, Sabtu (14/11/2020).

Menurut Jose, Paket Sahabat sangat memahami penderitaan warga baru selama ini sehingga menghadirkan program yang menjanjikan masa depan anak cucu mereka kedepan seperti program relokasi.

Pasalnya, sejak 1999 eksodus hingga saat ini mereka masih menetap di lahan pemerintah yang membuat pihaknya kesulitan untuk mengakses bantuan atau pelayanan pemerintah melalui program pembangunan selama ini.

"Sahabat paham persoalan kami, selama ini kami tinggal di tanah pemerintah, sulit dapat program pemerintah seperti rumah layak huni. Jadi program Sahabat tentang relokasi itu sangat tepat dan akan memastikan masa depan anak cucu kami karena sudah punya tanah sendiri, hidup tenang," ungkap Lemos.

Sementara itu, Ernestina Lemos Da Cruz menuturkan pihaknya mendukung Sahabat lantaran warga baru di wilayah Karantina-Haliwen tersebut juga sangat dekat, mengenal dan dikenal pasangan WL-OL sejak eksodus pasca jajak pendapat 1999.

"Pak Willy dan Pak Ose juga sebelum jadi bupati dan wakil bupati sudah kenal kami. Orangtua (Alm. Ayah) Pak Willy juga dulu sering bantu kami. Orang baik," tuturnya.

Ia berharap, Paket Sahabat kembali terpilih di 9 Desember 2020 nanti sehingga dapat melanjutkan pembangunan di Belu dan memperhatikan dengan melakukan sesuatu untuk merubah nasib Warga Baru di Haliwen.

Untuk diketahui, kampanye Paket Sahabat di wilayah tersebut berlangsung meriah. Warga nampak antusias hadir menyambut kehadiran Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, Willybrodus Lay-JT. Ose Luan.

Turut hadir mendampingi, Isteri Calon Bupati, Ny. Lidwina Viviaty Ng Lay dan sejumlah Anggota DPRD Belu serta tim kampanye Paket Sahabat.

[No/G-Ntt]

Lebih baru Lebih lama