Warga Belu Serahkan Senjata Api Organik kepada Satgas Pamtas Yonif RK 744/SYB

Atambua, GerbangNTT. Com
- Warga Kabupaten Belu kembali menyerahkan senjata api kepada Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif RK 744/SYB, Minggu (25/10/2020).

Senjata api Organik jenis SKS 3207 N lengkap dengan 83 (delapan puluh tiga) butir Munisi tajam Kaliber 7,62 mm itu diserahkan oleh warga (Mantan Milisi Timor-Timur) berinisial IM (50) yang beralamat di Lingkungan Lesupu, Kelurahan manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu, NTT.

Senjata api tersebut diserahkan kepada Dansi Intel Serka Lalu Hamzanwadi dan 5 (lima) orang staf intel Satgas lainnya.

Dansatgas Yonif RK 744/SYB Letkol Inf Alfat Denny Andrian, dalam rilis tertulisnya yang diterima media ini, Senin (26/10/2020) mengatakan proses untuk memperoleh senjata-senjata dari warga terutama warga eks milisi sangatlah tidak mudah dan tidak sederhana.

Pasalnya, butuh usaha keras, memakan waktu yang lama dan harus dengan cara-cara yang baik, terarah dan terstruktur seperti komunikasi dan pendekatan yang baik untuk menghindari ketersinggungan, sehingga hubungan TNI dengan warga eks milisi tetap terjalin tali silaturahmi yang baik kedepannya.

"Senjata yang diserahkan kepada TNI dalam hal ini adalah Serka Lalu Hamzanwandi bersama 5 orang staf intel Satgas Pamtas Sektor Timur  Yonif RK 744/SYB tersebut adalah senjata organik berjenis SKS dengan nomor Senjata M3207N lengkap dengan munisinya sejumlah 83 (delapan puluh tiga) butir Munisi tajam aktif dengan kaliber 7,62 mm yang merupakan milik seorang mantan Milisi berinisial IM (50), Wiraswasta, warga Haliwen dimana saat itu paling berperan dan berpengaruh dalam gejolak perang di Timor-Timur  21 Tahun yang lalu," jelasnya

Dijelaskan, informasi atas keberadaan senjata tersebut sudah diketahui staf Intel sejak pertengahan bulan Oktober lalu dan Pasi Intel Lettu (Inf) Reza Santya Budhi telah memerintahkan Stafnya yaitu Dansi Intel bersama 5 orang staf intel untuk melakukan penggalangan dalam upaya memperoleh senjata yang dimaksud.

Namun tambah Dansatgas, untuk memperolehnya oleh Dansi Intel Serka Lalu Hamzanwadi dan beberapa anggota staf Intel melakukannya melalui suatu pendekatan dengan cara berkomunikasi dan sering melakukan anjangsana ke rumah IM.

"Sambil terkadang membawa sembako berupa beras, gula pasir, supermi dan telur sebagai bantuan dan kepedulian TNI kepada warga di perbatasan dan salah satunya adalah IM sendiri," pungkasnya.

Dansatgas berharap, upaya pendekatan dan menjalin hubungan tali silaturahmi yang baik dengan warga di wilayah perbatasan khususnya warga eks milisi akan terus ditingkatkan demi mencapai rasa percaya dan keyakinan yang tinggi kepada TNI, karena TNI hadir untuk membantu dan melindungi segenap bangsa Indonesia.

[No/G-Ntt]

Lebih baru Lebih lama