Meski Dihadang, Willy Lay: Masyarakat Naitimu Ada di Hati Saya karena Sahabat Tak Bisa Dipisahkan

Atambua, GerbangNTT. Com
- Pemimpin besar yang rendah hati dan tulus adalah pemimpin yang penuh maaf dan tak pernah dendam.


Dia adalah Willybrodus Lay, Bupati Belu dan pemimpin rakyat Kabupaten Belu hasil Pilkada 2015 dan saat ini kembali maju sebagai calon petahana untuk Pilkada 2020 demi melanjutkan pengabdian membangun Belu lebih baik kedepan.

Bagaimana tidak? Willy Lay yang adalah politisi dan pengusaha sukses ini meski dicaci maki, difitnah, dihina seperti marak diikuti di media sosial akhir-akhir ini tak pernah digubrisnya.

Bahkan serangan yang nyaris mengancam ke arah fisiknya yang terjadi dan dilakukan sejumlah oknum pemuda Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Sabtu (17/10/2020) tak pernah diresponnya.

Ia justru menanggapinya dengan senyum dan secara tegas menyatakan tetap menyayanginya sebagai masyarakat Belu yang adalah Sahabat-Sahabatnya.

Ungkapan tulus itu dikemukanan Willy Lay usai dihadang dan melanjutkan kampanye pertemuan terbatas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Belu Paket Sahabat di Dusun Haliserin, Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Sabtu (17/10/2020).

"Saya tidak panjang lebar menyampaikan, saya tau masyarakat Naitimu juga tau bahwa saya ada di hati kalian dan kalian ada di hati saya," ungkap Willy Lay disambut aplous meriah.

Sebagai Bupati Belu, Willy Lay menuturkan bahwa semua masyarakat Belu adalah Sahabat-Sahabat baiknya yang tak bisa dilisahkan.

"Ini persahabatan yang berangkat dari nilai yang luhur dan tidak bisa dipisahkan," tandas Willy Lay.

Kesempatan itu Willy Lay berharap masyarakat Belu sebagai Sahabat-Sahabatnya tidak terprovokasi.

"Tadi saya naik motor, ada yang pegang kayu mau pukul. Saya lihat, saya tidak simpan di hati, saya memaafkan semua karena ajaran Yesus kita harus saling memaafkan," pintanya.

Sebelumnya diberitakan, kampanye pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Belu, Willybdrodus Lay-JT Ose Luan, Sabtu (17/10/2020) di Desa Naetimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, dihadang sejumlah oknum warga di wilayah itu.

Padahal kampanye dengan pertemuan terbatas yang dihadiri langsung calon Bupati Willy Lay itu awalnya berlangsung meriah dan warga nampak antusias bahkan histeris menyambut Willy Lay dan tim.

Namun sayang, suasana kegirangan warga dalam kampanye menyongsong pesta Demokrasi (Pilkada Belu 2020) itu justru dinodai dengan aksi tak terpuji yang dilakukan oknum warga setempat.

Kejadian memalukan itu terjadi usai kampanye paslon yang terkenal dengan Paket Sahabat tersebut di titik kedua-Dusun Umamakerek persis di depan kediaman mantan Anggota DPRD Belu, Theodorus Lopez.

Disaksikan media ini, aksi sejumlah oknum warga yang telah mencoreng nilai demokrasi di Kabupaten Belu itu berawal dari  kampanye Sahabat di titik pertama di Dusun Nusikun.

Dimana saat kampanye, sejumlah oknum pemuda yang berkumpul di salah satu rumah warga kurang lebih 20 meter dari tempat kampanye mulai memutar musik seolah bermaksud mengganggu jalannya kampanye.

Selanjutnya, usai kampanye di titik tersebut, paslon bersama tim bergerak ke titik kedua di Dusun Umamakerek. Saat melewati depan rumah dimana sejumlah oknum pemuda berkumpul itu nampak mereka hendak menghadang dengan membawa serta sejumlah poster yang salah satu poster bertuliskan 'SUSU GRATIS ATAU SUSU BABI'.

Beruntung, aksi tersebut berhasil diredam aparat kepolisian yang bertugas sehingga paslon dan tim Sahabat berhasil melewatinya dengan aman.

Masih disaksikan media ini, di titik kedua Dusun Umamakerek, saat kampanye berlangsung, sejumlah pemuda berusaha mengganggu kampanye itu dengan kebutan sepeda motor. Namun aksi itu tidak berlangsung lama dan kampanye tetap berjalan hingga berakhir.

Usai kampanye, Willy Lay yang sejak awal mengendarai sepeda motor trail bergerak menuju titik ketiga di Dusun Haliserin, namun dalam perjalanan, Willy Lay dan tim dihadang sejumlah warga yang mayoritas pemuda.

Pihak aparat kepolisian berupaya menghalau serangan tersebut. Namun sejumlah oknum pemuda itu tetap melancarkan aksi mereka hingga sejumlah pendukung sahabat dipukul. Salah satunya, Dony Kapitan.

Donny mengalami lebam dibagian tangan kanan dan bengkak dibagian kepala.

Selain itu, dari aksi tersebut, mobil milik anggota DPRD Belu asal partai Gerindra, Marthen Naibuti, dirusaki hingga kaca bagian depan pecah (retak).

Walau dihadang dan mobil dirusak, ratusan tim sahabat yang mengawal Willy Lay berhasil melewati hadangan puluhan pemuda itu.

Sahabat kemudian menggelar kampanye di Dusun Haliserin dan berjalan aman hingga selesai.

Dony Kapitan kepada wartawan saat dimintai komentarnya membenarkan dirinya dipukul oleh sejumlah pemuda di pertigaan Umamakerek, Dusun Lokfau sambil menunjuk luka lebam ditangan dan kepala.

Hal yang sama diungkap Marthen Naibuti yang menjadi korban pengrusakan mobil.

Dia mengaku kecewa dengan perilaku yang tidak menghargai perbedaan.

Walau demikian dirinya meminta polisi untuk menyelidiki dan menangkap para pelaku, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Informasi yang dihimpun media ini, sejumlah pemuda yang mengganggu dengan memukul dan merusak mobil tim Sahabat, telah diamankan pihak kepolisian.

[No/G-Ntt]

Lebih baru Lebih lama