Sukses Budidaya Maek Bako Hingga Biayai Anak Kuliah, Petani Minta Tambahan Bibit

Atambua, GerbangNTT. Com - Maek Bako (Porang) yang merupakan salah satu program unggulan Bupati Belu, Willybrodus Lay dan Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan di bidang pertanian sangat dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat sebagai petani

Pasalnya, dari hasil budidaya Maek Bako, dapat digunakan untuk membiayai anak-anak sekolah bahkan hingga menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi.

Hal ini diungkapkan salah satu petani Maek Bako asal warga Desa Dubesi, Kecamatan Nanaet Dubesi, Matias Bouk kepada media ini usai menghadiri dialog bersama Bupati Belu, Willybrodus Lay di kantor Desa Dubesi, Kamis (13/08/2020).

Menurut Matias, berkat budidaya Maek Bako hasilnya dapat membiayai kedua anaknya hingga menyelesaikan studi di perguruan tinggi.

"Saya tanam Maek ini hasilnya anak saya sudah sarjana dua orang," ungkap Matias.

Matias nenuturkan, dirinya mulai rutin membudidaya Maek Bako sejak dikenalkan Bupati Belu bahwa Maek ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Maek yang dibudidaya tambah Matias di atas lahan miliknya sendiri seluas 1 hektar.

Namun demikian, Matias mengaku masih kekurangan bibit Maek Bako. Untuk itu ia memohon kepada Bupati Belu untuk memberikan bantuan bibit atau anakan Maek sehingga dapat dibudidaya di lahan miliknya.

"Saya mohon kalau bisa Pak Bupati bantu tambah lagi bibit Maek karena hasil dan manfaatnya sangat membantu kami," pintanya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu, Gerardus Mbulu ketika ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu kalu dan dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Jumat (14/08/2020) mengaku pihaknya kewalahan melayani permintaan bibit Maek Bako dari petani untuk dibudidaya.

Hal ini jelas Kadis Gerardus lantaran adanya virus Corona sehingga anggaran yang sudah disediakan untuk pengadaan bibit Maek Bako di tahun 2020 ini harus direalokasi atau refocusing.

Padahal anggaran untuk pengadaan bibit Maek Bako untuk Kabupaten Belu sudah dialokasikan.

Namun demikian tambah Kadis, ada intervensi anggaran dari APBD I Propinsi NTT dan APBN untuk pengadaan benih Maek Bako dan pupuk.

"Anggaran yang bersumber dari APBD II Kabupaten Belu sebenarnya ada tapi karena Covid-19 anggaran tersebut direalokasi atau refocusing. Tapi untuk pengadaan bibit Maek Bako ini ada intervensi anggaran dari APBD I Propinsi NTT untuk 30 hektar, namun hingga saat ini belum terealisasi. Sementara APBN juga awalnya anggaran untuk pengadaan bibit Maek Bako itu ada yakni berupa benih. Namun direvisi diganti dengan pupuk untuk Maek Bako sebanyak 100 hektar. Pupuk kayaknya sudah ada," kata Kadis.

[No/G-Ntt]

Lebih baru Lebih lama