Lorens Manek dan Eros: Air dari Motamoru untuk Dikonsumsi Warga Atambua itu Hoax

Atambua, GerbangNTT. Com – Sejak kemarin, Kamis (27/08/2020) Warga Kota Atambua, Kabupaten Belu resah dan geger dengan postingan salah satu pengguna facebook atas nama Sypri Mane Ikun terkait konsumsi air bersih.

Warga resah dan geger karena postingan akun tersebut menghimbau agar warga berhati-hati dan waspada untuk mengkonsumsi air bersih yang dialirkan PDAM Kabupaten Belu dari sumber mata air kali Motamoru yang terletak di perbatasan Desa Lasiolat dan Desa Bauho.

Menanggapi itu, Kepala Seksi Produksi PDAM Kabupaten Belu, Lorens Manek membantah informasi itu dan menyebutnya informasi hoax.

Pasalnya, sumber air pompa Motamoru itu selama ini belum dipakai sama sekali, karena setelah dipasang lalu diuji coba, mesin tidak mampu dan penyediaan alat peyaringnya belum ada.

“Jadi setiap hari kami crew Lahurus hanya mengirim air itu yang sumbernya dari Molosoan, Lahurus dan Weoe. Selain dari itu tidak ada sama sekali yang kami kirim ke Atambua,” tegas Lorens ketika ditemui media ini di lokasi air pompa Motamoru, Jumat (28/08/2020) siang.

Lorens yang juga warga Lasiolat menegaskan, air kali Motamoru tersebut dari sumber asli karena sepanjang kali ada sumber mata air kecil yang megalir.

Namun demikian kata Lorens, selama ini belum dipakai, baru diuji coba. Penyaring di Fatubenao juga belum ada sama sekali.
Pihaknya tegas Lorens sebagai petugas PDAM dan warga Lasiolat sangat iklas dan tulus melayani semua warga dengan menyediakan dan memberikan air bersih yang layak untuk dikonsumsi. 

“Kirim air kotor untuk masyarakat Kota Atambua itu tidak ada, yang kami tau selama ini kirim air dari Lahurus, Weoe dan Molosoan. Motamoru tidak sama sekali, itu tidak benar, itu hoax, itu hanya merusak saja, orang Lasiolat itu pikiran murni untuk orang Atambua, bukan mau kirim barang yang tidak baik untuk Atambua. Kami tidak politik kiri kanan, sumber air dan kami PAM ini hanya untuk melayani,” pungkasnya.

Air pompa Motamaru tambah Lorens mesinnya baru dipasang dua bulan lalu yang dikerjakan oleh Dinas PUPR Belu dan belum diserahkan ke PDAM untuk dikelola karena belum layak.

“Waktu uji coba karena ketinggian elevasi, maka tambah lagi pompa di tobir tapi tetap tidak bisa, kami paksa tapi sampai di Baukoek mesin tidak mampu, makanya kami lepas sampai dengan hari ini sambil tunggu peralatan yang lebih canggih,” katanya.

Senada, salah satu warga Lasiolat yang menjaga mesin pompa air Motamoru, Oktovianus Egidius E. Bau menyesalkan informasi tersebut.

Menurut Oktovianus yang akrab dikenal Eros, air dari kali Motamoru belum bisa dialirkan untuk dikonsumsi warga Kota Atambua.

“Saya hanya diminta tolong untuk jaga mesin disini, tapi sekarang ini air belum bisa jalan. Saya jaga mesin ini tiap malam tidur di lokasi supaya mesin ini jangan hilang sejak mesin ini di simpan disini. Baru-baru ini hanya uji coba tapi belum tembus ke sana, makanya dari dinas katanya nanti mereka datang baru kasi hidup. Air belum bisa tembus ke sana mau sedot bagaimana?,” pungkasnya dengan nada kesal.

[No/G-Ntt]
Lebih baru Lebih lama