Diduga Tak Ada Anggaran, Posko Pemantau "Orang Baru" di Belu Belum Terbentuk

Atambua, GerbangNTT. Com - Rencana Pemerintah Daerah (Pemda) Belu melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) untuk membentuk 10 Posko di Kabupaten Belu, NTT, Perbatasan RI-Timor Leste sejak akhir Maret lalu hingga hari ini, Senin (13/04/2020) belum terealisasi.

Informasi yang dihimpun, rencana pembentukan posko pemantauan itu belum terealisasi karena belum ada anggaran.

Bupati Belu, Willybrodus Lay yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten Belu yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsAppnya sejak sore hingga berita ini direlease belum merespon.

Terpisah, Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten Belu yang juga Plt. Sekda Belu, Marsel Mau Meta yang  dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya juga belum merespon.

Layanan SMS (Short Message Service) yang dikirim media ini pun belum direspon.

Untuk diketahui, sesuai rencana 10 posko yang akan dibentuk itu diantaranya Pelabuhan Atapupu, Pos Motadik Ainiba, PLBN Silawan, Pos Turiskain Haekesak, Pos Seroja Halilulik, Pos Polindes Teun, Bandara Haliwen, Pos Batas Lakmaras, Pos Batas Laktutus dan Pos Batas Dilumil.

Di setiap Posko yang sudah di tentukan akan melibatkan Tenaga Kesehatan, TNI-Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan melibatkan Pimpinan wilayah setempat.

Tugas utama yang perlu dilakukan petugas posko adalah mendata masyarakat yang baru masuk dari luar Kabupaten dengan menggunakan format pemantauan, melaporkan hasil pemantauan setiap hari ke posko Kabupaten untuk diteruskan ke pimpinan wilayah serta membagikan protokol isolasi mandiri.

[No/G-Ntt]
Lebih baru Lebih lama