Dampak Covid-19: Tukang Ojek Mengeluh, Begini Respon DPRD Belu

Atambua, GerbangNTT. Com - Dampak ekonomi dari Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang melanda berbagai belahan dunia termasuk Indonesia mulai dirasakan masyarakat Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Perbatasan RI-Timor Leste.

Kelompok masyarakat yang merasakan langsung dampak ekonomi akibat Covid-19 ini adalah mereka yang berprofesi sebagai tukang ojek.

Imbauan pemerintah agar warga mematuhi larangan physical Distancing, social distancing dan membatasi bepergian untuk mencegah Covid-19 berdampak pada penghasilan para pengemudi ojek.

Julio Bere (38) salah satu pengemudi ojek mengeluhkan hal itu ketika bincang-bincang dengan media ini, Kamis (09/04/2020) pagi di pangkalannya di Pasar Baru, Kelurahan Berdao, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu.

Ayah dari dua orang anak yang mengaku sudah 4 tahun lebih berprofesi sebagai tukang ojek itu mengaku penghasilannya sangat anjlok sejak adanya Covid-19.

"Penumpang jarang sekali, satu hari mau dapat Rp. 10.000 saja juga sulit," katanya.

Senada, Jose Dos Santos (40) yang juga berprofesi sebagai tukang ojek yang ditemui secara terpisah di pangkalannya di Bandara A.A Bere Tallo Atambua, mengaku pendapatan dari profesinya hampir tidak ada jika dibandingkan dengan sebelum adanya Covid-19 ini.

Ia mengaku, menurunnya aktivitas masyarakat berimbas pada anjloknya penghasilan harian mereka.

"Sekarang kita mau muat orang (penumpang) yang baru turun dari pesawat juga takut virus. Penumpang diluar tidak ada, dealer menunggu angsuran karena kita kredit. Iya kita pasrah saja," ungkap Jose.

Terpisah, menanggapi keluhan para tukang ojek, Anggota DPRD Belu, Benedictus Manek yang dikonfirmasi secara terpisah mengaku ikut prihatin dengan kondisi tersebut.

Sebagai wakil rakyat, Benny Manek begitu akrab dikenal mengaku akan mengkomunikasikan dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Belu untuk segera meresponnya.

Politisi muda NasDem ini menuturkan, dampak ekonomi dari Covid-19 Ini memang akan dirasakan langsung warga yang berprofesi sebagai pengemudi ojek, sopir dan buruh lainnya.

"Iya kita prihatin dengan kondisi ini dan kita minta pemerintah untuk segera merespon dengan segera mengeksekusi program penanganan ekonomi akibat Covid-19," sebut Benny Manek ketika dihubungi melalui sambungan telepon selulernya.

"Mereka yang profesi ojek, buruh dan termasuk usaha kecil pasti merasakan langsung dampak ini karena aktivitas masyarakat menurun," sambungnya.

Ketua Komisi I DPRD Belu ini meminta para Kepala Desa dan Lurah juga ikut membantu Pemerintah Daerah dengan melakukan pemetaan atau klasifikasi kelompok masyarakat yang terkena dampak Covid-19.

"Sehingga bersama-sama merumuskan kebijakan yang tepat. Terutama jika memang implementasi program Pemerintah Pusat tentang jaring pengaman sosial bisa dilakukan ya segera diimplementasikan untuk masyarakat," pungkasnya.

Selain menyuarakan ke pemerintah, secara pribadi dirinya sendiri akan berupaya membangun komunikasi dengan beberapa pihak untuk turut membantu kebutuhan warga.

"Ya paling tidak sedikit kebutuhan pokok (sembako) akan kita berikan untuk bantu warga yang sangat membutuhkan. Mungkin satu atau dua hari ini," tutupnya.

[No/G-Ntt]
Lebih baru Lebih lama