Baru Dibangun, Embung Haekrit di Belu Telan 9 Milyar Lebih Sudah Rusak

Atambua, GerbangNTT. Com - Pekerjaan rehabilitasi Embung Haekrit di Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Perbatasan RI-Timor Leste nampak sudah rusak berat.

Padahal, proyek rehab yang menelan anggaran 9,1 milyar lebih yang bersumber dari APBN tahun 2019 itu baru saja selesai di kerjakan pada akhir tahun 2019 lalu.

Pantauan media ini, Sabtu (18/04/2020) di lokasi, nampak proyek embung milyaran dengan sumber dana Dois Phase II itu rusak berat.

Kerusakan terjadi pada Spillways sebagai kontrol arus dari embung menuju hilir tepatnya bagian dasar dibawah jembatan kecil di lokasi embung.

Nampak dinding atau badan spillways juga sudah rusak karena retak atau pecah.
Diketahui pada papan proyek, tertera proyek ini dikerjakan oleh PT Pubagot Jaya Abadi dengan anggaran yang bersumber dari Dois Phase II-DIPA: Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Nusa Tenggara II tahun anggaran 2019.

Waktu kontrak tertanggal 05 Agustus 2019 hingga 05 Desember 2019.

Belum diketahui siapa Pimpinan atau Kepala Proyek itu sehingga belum berhasil dihubungi media ini.

Sesuai informasi di papan proyek, kantor PT selaku kontraktor beralamat di Rukan Ujung Menteng Bussiness Center Blok A 39 Lantai II No 202, Jln. Raya Hamengkubuwono IX Ujung Menteng Cakung-Jaktim.

Untuk diketahui, Embung Haekrit ini luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 19 kilometer (km) persegi dan panjang tanggul 220 meter, tinggi tanggul 16,50 meter dengan daya tampung 2,6 juta meter kubik dan luas genangan mencapai 62 ha.
 
Embung ini bisa melayani 200 hektare (Ha) lahan pertanian dan air baku 30 liter per detik.

[No/G-Ntt]
Lebih baru Lebih lama