Cerita Sedih Bupati Belu, Pasien DBD Meninggal di Depan Mata

Atambua, GerbangNTT. Com - Sedikitnya lima warga Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD), yang melanda wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste itu.

Bupati Belu Willybrodus Lay mengatakan, lima warganya yang meninggal itu, terhitung sejak Januari hingga Jumat (13/03/2020).

Bupati Lay menyebut, korban yang meninggal rata-rata berusia di bawah 10 tahun atau masih anak-anak.

Penyebab jatuhnya korban jiwa akibat DBD, lanjut Bupati Lay, lantaran warganya tidak memiliki uang untuk berobat ke rumah sakit.

Warga juga, kata Bupati, tidak memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

“Saya sudah cek langsung, ternyata masyarakat takut datang ke rumah sakit karena tidak punya BPJS," ungkap Bupati Lay, seperti dilansir Kompas.com, Jumat (13/3/2020) malam.

Para penderita DBD, lanjut Bupati Lay, baru dilarikan ke rumah sakit saat kondisinya kritis. Akibatnya, nyawa mereka tak bisa diselamatkan.

Bahkan, kata Bupati Lay, dirinya sempat menjenguk pasien DBD di RSUD Atambua pada Kamis (12/03/2020).

“Pas saya datang, dia putus napas. Kita sedih sekali,” kata Bupati Lay sedih.

Penderita yang meninggal itu, lanjut Bupati, merupakan pasien meninggal ke-5.

Melihat kondisi itu, Bupati Lay langsung bergerak cepat mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kepala desa, lurah, camat dan instansi lainnya untuk membawa warga yang menderita demam ke puskesmas atau rumah sakit tanpa dipungut biaya.

"Semua pasien yang datang berobat tidak usah bayar. Gratis dulu, supaya mereka tidak takut datang. Ada BPJS atau pun tidak, tetap harus ditangani," imbuhnya.

Menurut Bupati, kasus DBD di Belu sudah bisa ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB), namun pemerintah daerah masih berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan NTT.

“Saya lebih senang KLB sehingga penanganannya lebih cepat dan terkendali, dan bisa minta bantuan dari pemerintah pusat,” kata Lay.

Terkait data penderita DBD, Bupati Lay menambahkan, selain lima orang meninggal, terdapat 355 orang dirawat sejak Januari hingga Maret 2020.

[No/G-Ntt/Kompas.com]
Lebih baru Lebih lama