Atambua,
GerbangNTT. Com - Warga Dusun Fatukaduak, Desa Jenilu, Kecamatan
Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Perbatasan RI-RDTL digegerkan dengan penemuan penemuan
bom (terpedo) di duga atau diperkirakan masih aktif.
Bom di duga peninggalan perang dunia ke II itu
pertama kali ditemukan oleh seorang ibu bernama Berta Sila (43) warga RT13 RW
05 Dusun Fatukaduak Desa Jenilu, sekira pukul 10.00 Wita, Jumat (14/02/2020).
Informasi yang diperoleh media ini, bom tersebut
ditemukan Berta Sila saat dirinya sedang mencari kayu bakar di Kampung Kelapa
Dua RT 14 RW 05, Dusun Fatukaduak, Desa Jenilu. Pada saat mencari kayu bakar
tersebut, Ibu Berta Sila melihat sesuatu benda aneh yang terkubur dalam tanah seperti
sirip ekor ikan nampak diatas.
Ia pun berusaha menggali untuk mengetahui apa
benda tersebut. Karena tidak berhasil menggalinya, dirinya kembali kerumah dan
memberitahukan kepada para tetangga kalau ia telah mememukan sesuatu benda aneh
seperti besi tua.
Merasa penasaran dengan benda yang ia temukan tersebut
akhirnya Ibu Berta Sila bersama sang anak dan beberapa warga berangkat ke
lokasi penemuan bom tersebut kemudian menggalinya dan membawa kerumahnya.
Setibanya dirumah, Ibu Berta Sila hendak
membongkarnya dengan menggunakan palu karena dikira besi tua, akan tetapi dari
anak pertama dari Ibu Berta Sila yang bernama Matheus Sila (23) mengatakan
bahwa jangan dibongkar karena itu bom.
Selanjutnya dilaporkanlah ke Babinsa Desa Jenilu,
Serka Januar bahwa ada warga yang telah menemukan torpedo.
Babinsa Januar setelah menerima laporan tersebut langsung
melaporkan ke Danramil dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pengamanannya
lebih lanjut.
Dilokasi Bom tersebut, kepada warga Babinsa Januar
menghimbau agar jangan mendekat sampai menunggu tim Jihandak dari Brimob tiba.
Dandim 1605/Belu, Letkol Inf Ari Dwi Nugroho yang
dikonfirmasi membenarkan penemuan Bom tersebut.
Dijelaskan Dandim Nugroho, bahwa untuk jenis merk,
tahun pembuatan dan negara asal bom tersebut hingga saat ini belum diketahui
karna kondisi bom tertutup penuh oleh karat.
“Diperkirakan berat bom tersebut sekitar 600 Kg
karena membutuhkan 7 orang dewasa untuk mengangkatnya, panjang bom diperkirakan
sekitar 1 meter lebih,” kata Dandim melalui sambungan telepon selulernya, Sabtu
(15/02/2020) siang.
Saat ini tambah Letkol Nugroho, bom tersebut masih
berada di halaman rumah ibu Berta sila dan sedang ditutupi daun-daun segar
untuk menjaga kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi sambil menunggu
tim jihandak dari Brimob Atambua tiba.
Kapolres Belu, AKBP Cliffry S. Lapian yang
dikomfirmasi secara terpisah membenarkan penemuan benda berupa bom.
“Iya, di temukan oleh warga dan di laporkan ke
aparat. Benda yang di duga bom,” kata Kapolres Cliffry melalui pesan
WhatsAppnya.
Saat ini tambah Kapolres, lokasi sudah di
lokalisir dan pihaknya sudah mengmabil langkah koordinasi dengan satuan Brimob
untuk turunkan tim Jihandak guna penanganan lebih lanjut.
[No/G-Ntt]
Post A Comment: