Baru Dikerjakan, Jembatan Rafae-Belu Telan Anggaran Ratusan Juta Ambruk

Atambua, GerbangNTT. Com - Jembatan yang terletak di Dusun Obor, Desa Rafae, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu ambruk sekali diterpa banjir pada Jumat (21/02/2020).

Padahal, jembatan itu baru selesai dikerjakan pada akhir Desember 2019 dengan menggunakan Dana Desa Tahun Anggraran 2019 sebesar Rp.125 juta.

Disaksikan media Sabtu siang (22/02/2020) terdapat dua patahan pada badan jembatan.

Diduga kuat, jembatan yang menghubungkan desa Rafae dengan Desa Leuntolu dan desa Tasain tersebut dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai spesifikasi sehingga meski banjir tidak terlalu deras, namun badan jembatan sudah patah.

Apabila terjadi banjir susulan maka jembatan yang baru dipakai 60-an hari tersebut bisa runtuh.

Hal ini nampak dari konstruksi beton yang digunakan juga berukuran kecil dan campuran semen pada badan jembatan juga nampak kurang padat sehingga sekali diterjang air, jembatan tetsebut langsung patah.

Penjabat Kelapa Desa Rafae, Simon Petrus Un yang dikonfirmasi mengaku bahwa benar jembatan tersebut patah.

Ditanyai mengenai data pengerjaan jembatan naas tersebut, Simon mengaku tidak tahu banyak karena dirinya baru dilantik menjadi Penjabat Kepala Desa Rafae pada Januari 2020 lalu.

Meski demikian, Simon mengaku bahwa jembatan tersebut dikerjakan menggunakan Dana Desa Tahun Anggaran 2019 dengan besar anggaran 125 juta lebih.

"Iya jembatan itu dibangun tahun 2019. Tadi saya disana saya lihat dananya Rp.125.080.000. Saya tidak tahu persis tanggal selesainya karena tadi saya tidak lihat di papan. Yang tahu persis ibu sekretaris karena tahun lalu dia yang menjabat sebagai kepala Desa. Kemarin banjir pertama langsung kasih patah jembatan di tengah dan dipinggir," akui Simon ketika dihubungi via sambungan telpon selulernya, Sabtu petang, (22/02/2020)

Simon mengaku, akan segera melakukan koordinasi dengan Tim Pelaksana Kegiatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa kabupaten Belu untuk melihat kembali RAB bangunan jembatan tersebut.

"Besok saya akan panggil mereka supaya kami bertemu di kantor desa untuk melihat kembali RAB. Kira-kira seperti apa," ujar Simon Un.

Ditanyai mengenai siapa yang mengerjakan jembatan tersebut, Simon mengaku tidak tahu persis karena saat itu dirinya belum menjabat sebagai Penjabat Kepala Desa Rafae.

Terpisah, Sekretaris Desa Rafae Genoveva Mauk yang sebelumnya menjabat sebagai Penjabat Kepala Desa saat jembatan tersebut dikerjakan, mengakui bahwa jembatan tersebut selesai dikerjakan pada akhir Desember 2019.

Genoveva mengakui jembatan tersebut dikerjakan oleh kontraktor yang bernama, Yanriana Banunaek di bawah tanggungjawab Tim Pelaksana Kegiatan Desa Rafae.

"Saya tadi mau kesana untuk lihat tapi tidak sempat jadi besok baru saya lihat. Jembatan itu dikerjakan baru-baru Desember 2019 pakai Dana Desa tahun 2019," kata Sekretaris Desa Genoveva yang mengaku saat itu  menjabat sebagai Penjabat Kepala Desa Rafae.

Genoveva mengaku bahwa pada tahun 2019, terdapat sebanyak dua jembatan yang dibangun di Desa Rafae dengan menghabiskan anggaran Rp. 250.000.000.

Ia mengaku bahwa jembatan yang ambruk tersebut dikerjakan oleh kontraktor atas  nama Yanriana Banunaek.

"Itu Ibu Ri yang kerja. Ibu Yanriana Banunaek," sebut Genoveva sambil keburu mematikan sambungan telpon seluler ketika ditanyai mengenai no Hand Phone kontraktor dan ketua Tim TPK Desa Rafae 2019.

[No/G-Ntt/VoxNTT]
Lebih baru Lebih lama