KPU Kesulitan Laksanakan Tahapan Pilkada Belu 2020

Atambua, GerbangNTT. Com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Belu kesulitan melaksanakan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belu Tahun 2020.

Kesulitan KPU Belu untuk melaksanakan hajatan demokrasi di wilayah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste itu lantaran belum adanya anggaran.

Pasalnya, hingga hari ini, anggaran yang dihibahkan dari Pemda Belu senilai 18 milyar belum diserahkan pasca pendatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) 2019 lalu.

Hal ini diungkapkan Ketua KPU Kabupaten Belu, Mickhael Nahak dalam Rapat Kerja Koordinasi Persiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Kabupaten Belu yang digelar Kesbangpol Provinsi NTT di Gedung Wanita Betelalenok Atambua, Rabu (22/01/2020).

Menurutnya, secara umum persiapan untuk pemilihan bupati dan wakil bupati Belu 2020 ada tiga hal yang harus disiapkan yakni kesiapan anggaran, SDM dan logistik.

"Di kabupaten Belu kesulitan untuk pencairan anggaran, karena tahapan Januari kami sudah lakukan yaitu persiapan perekrutan panitia ad hoc (PPK, PPS dan KPPS). Ini kesulitan kita bersama," ungkap Ketua KPU Belu.

Anggaran kata Mickhael sudah tersedia sesuai Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang ditandatangani pihaknya bersama Pemda Belu senilai 18 M. Namun demikian, belum dicairkan untuk digunakan dalam tahapan Pilkada Belu 2020.

"Untuk tahap pertama telah dicairkan 21 juta yang telah kami gunakan sampai dengan periode Desember 2019. Sisanya itu 17 M lebih sudah harus kami gunakan di awal tahun ini sampai dengan tahapan berakhir," imbuhnya.

Selain kesulitan anggaran, KPU Belu juga kesulitan dalam menyiapkan SDM dalam hal ini terkait perekrutan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

"Selain anggaran, kesiapan SDM (Panitia Ad Hoc) seperti perekrutan PPK sangat sulit, sampai hari ini dari 12 Kecamatan baru 94 orang yang melamar, kami akan tutup pada 24 Januari," katanya.

"Mereka tidak tertarik, karena banyak yang beralih status menjadi anggota partai, banyak yang tidak ada ditempat dan banyak juga yang tidak mau," sambung Mickhael.

Terkait kesiapan logistik harap Michkael tidak terjadi keterlambatan dan rusak saat pendistribusian ke TPS yang ada. Sehingga tidak menggangu pada saat pelaksanaan pencoblosan.

Mickhael menambahkan, kendati mengalami kesulitan kesiapan anggaran dan SDM,  KPU Belu sudah siap baik secara fisik maupun finansial untuk melaksanakan Pilkada Belu 2020.

"Ini kalau pun anggaran tidak ada kami harus jalan, karena tahapan tidak berhenti," pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Propinsi NTT, Johanna E. Lisapaly, Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan, Dandim 1605/Belu, Letkol Inf Ari Dwi Nugroho, Kapolres Belu, Cliffry S. Lapian, Ketua Bawaslu Kabupaten Belu, Andreas Parera, Pimpinan Forkopimda Belu, Pimpinan OPD lingkup Pemkab Belu, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan undangan lainnya.

[G-NTT/Tim]
Lebih baru Lebih lama