![]() |
Komentar Akun Facebook J.T Ose Meminta Kapolres Belu Usut Praktek "Jual Beli alias Bagi-Bagi" Proyek |
Indikasi
adanya praktek “jual beli alias bagi-bagi” proyek itu terungkap lewat postingan
salah satu akun di media sosial (facebook) dengan akun Stefan Bele Bau beberapa
waktu lalu di grup facebook Kotak-Ketik lalu membagi lagi ke grup facebook
lainnya.
Sontak
postingan itu ramai mendapat respon dari pengguna akun facebook lainnya.
Bahkan
Wakil Bupati Belu, J.T Ose Luan dengan akun facebooknya J.T Ose ikut menanggapi
postingan tersebut.
Wabup
Ose Luan menggunakan akun facebooknya menanggapi dengan tegas meminta Kapolres
Belu untuk mengusut tuntas praktek “jual beli alias bagi-bagi” proyek tersebut.
“Pak Kapolres..tolong usut penjelasan dapat proyek besar
jual ke orang dapat fee. Jelas sumbernya dan tinggal sumber buka para pecundang
yang jual proyek dapat fee..terimakasih pak kapolres,” tulis akun JT. Ose.
Berikut
ini postingan akun Stefan Bele Bau pada grup Facebook Kotak-ketik terkait Praktek
“jual beli alias bagi-bagi” proyek yang kemudian membuat Wakil Bupati ikut
berkomentar:
“Saya
lihat ada beberapa anak muka bodoh-bodoh dan lugu yang termakan oleh propaganda
beberapa oknum pengusaha, mereka tidak sadar kalau mereka lagi diperalat.
Saya
jelaskan di kalian yang muka lugu itu bahwa yang lagi berteriak-teriak pakaia
akun paslu dan mendorong kalian di depan pakai akun asli menyerang pemerintah
itu karena kepentingan proyek semua. Mereka-mereka itu awalnya memaksa untuk
mengendalikan proyek mengatur proyek, mulanya karena pimpinan perasan
membiarkan mereka apalagi baru habis pemilukada. Ada yang dapat 2 paket besar,
ada yang lebih, ada yang dapat paket besar tapi tidak kerja dia hanya jual
untuk dapat vee yang tidak tanggung-tanggung besarnya bisa 100juta keatas.
Dapat uang gampang begitu banyak tidak pernah mau kasih sedikit juga di
teman-teman lain yang dulu disuru kiri kanan muka bodoh-bodoh sama dengan
mereka yang lagi peralat sekarang. Jadi kamu muka bodoh-bodoh ikut dong nanti
kemudian kamu makan tai dong makan nasi. Kenapa mereka ini benci dengan
pemerintah sekarang???? Pemerintah sekarang punya priinsip membangun berbeda
dengan yang dulu-dulu. Contohnya begini : untuk bangun infrastruktur kususnya
jalan anggarn 30M pemerintah langsung plot di satu titik misalnya ke Kecamatan
Nanaet Dubesi. 1 kali tender, 1 perusahaan yang kerja, kerja langsung tuntas
dan masyarakat senang. Tapi para kontraktor ini tidak setuju karena mereka mau
ada pemerataan sehingga bisa hidup katannya. Yang mereka mau kalau anggaran 30
M dibikin 30 sampai 60 paket 500 meter di Lamaknen, 500 di Nanaet, 1 km di
Bakustulama dan seterusnya. Kalau dibagi kecil seperti itu memang akan
menyenangkan mereka yang kontraktor terutama yang timsus. Mereka bisa dapat
bagian kerja ada yang tidak punya perusahaan klaim 1-2 paket lalu jual di orang
lalin dan dapat fee, dan apa yang terjadi kalau sudah dapat fee seperti itu?
Orang yang kerja juga asal-asalan kwalitasnya dan akhirnya bikin pimpinan yang
susah.
Makanya
saya nasiati kamu yang muka bodoh-bodoh dan lugu ini jangan ikut kemauan
mereka, mereka hanya memperalat kalian maju pasang badan di depan nanti juga
mereka yang enak kamu hanya nonton.
Paham?????????”
Namun, postingan ini beberapa hari kemudian diduga sudah
dihapus. Media ini mencoba mencari postingan tersebut pada Minggu (09/06/2019)
pagi sudah tidak ditemukan.
[g-ntt/mp]
Post A Comment: