Diminta Wabup Ose Luan Usut Dugaan “Jual Beli Proyek”, Begini Tanggapan Kapolres Belu

Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing
ATAMBUA, GerbangNTT. Com – Wakil Bupati Belu, J.T Ose Luan meminta Kapolres Belu untuk mengusut tuntas dugaan adanya praktek “jual beli alias bagi-bagi” proyek yang terjadi di lingkup Pemerintah Kabupaten Belu.
 
Permintaan Wabup Ose Luan disampaikan menggunakan akun facebooknya J.T Ose melalui komentarnya menanggapi indikasi adanya praktek “jual beli alias bagi-bagi” proyek yang terungkap lewat postingan salah satu akun di media sosial (facebook) dengan akun Stefan Bele Bau beberapa waktu lalu di grup facebook Kotak-Ketik lalu membagi lagi ke grup facebook lainnya.

“Pak Kapolres..tolong usut penjelasan dapat proyek besar jual ke orang dapat fee. Jelas sumbernya dan tinggal sumber buka para pecundang yang jual proyek dapat fee..terimakasih pak kapolres,” tulis akun JT. Ose.

Menanggapi permintaan Wabup Ose Luan, Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing menyatakan secara tegas akan mengusut tuntas dugaan adanya tindak pidana korupsi dengan modus “jual beli alias bagi-bagi” proyek yang terjadi di lingkup Pemerintah Kabupaten Belu.

“Apabila ditemukan ada indikasi tindak pidana korupsi akan diproses sesuai hukum dan ditindak secara tegas,” tandas Kapolres Tobing yang dihubungi gerbangntt.com melalui telepon selulernya, Minggu (09/06/2019) siang. 

Kendati demikian, terang Kapolres, pihaknya harus menelusuri lebih jauh terhadap informasi tersebut.

Pasalnya informasi adanya prakter “jual beli alias bagi-bagi” proyek itu baru tersiar melalui Media Sosial (Medsos).

“Tapi ini kan baru di Medsos. Perlu ditelusuri,” pungkas Tobing begitu akrab dikenal.

Berikut ini postingan akun Stefan Bele Bau pada grup Facebook Kotak-ketik terkait Praktek 
“jual beli alias bagi-bagi” proyek yang kemudian membuat Wakil Bupati ikut berkomentar:

“Saya lihat ada beberapa anak muka bodoh-bodoh dan lugu yang termakan oleh propaganda beberapa oknum pengusaha, mereka tidak sadar kalau mereka lagi diperalat.

Saya jelaskan di kalian yang muka lugu itu bahwa yang lagi berteriak-teriak pakaia akun paslu dan mendorong kalian di depan pakai akun asli menyerang pemerintah itu karena kepentingan proyek semua. Mereka-mereka itu awalnya memaksa untuk mengendalikan proyek mengatur proyek, mulanya karena pimpinan perasan membiarkan mereka apalagi baru habis pemilukada. 

Ada yang dapat 2 paket besar, ada yang lebih, ada yang dapat paket besar tapi tidak kerja dia hanya jual untuk dapat vee yang tidak tanggung-tanggung besarnya bisa 100juta keatas. Dapat uang gampang begitu banyak tidak pernah mau kasih sedikit juga di teman-teman lain yang dulu disuru kiri kanan muka bodoh-bodoh sama dengan mereka yang lagi peralat sekarang. Jadi kamu muka bodoh-bodoh ikut dong nanti kemudian kamu makan tai dong makan nasi. Kenapa mereka ini benci dengan pemerintah sekarang???? 

Pemerintah sekarang punya priinsip membangun berbeda dengan yang dulu-dulu. Contohnya begini : untuk bangun infrastruktur kususnya jalan anggarn 30M pemerintah langsung plot di satu titik misalnya ke Kecamatan Nanaet Dubesi. 1 kali tender, 1 perusahaan yang kerja, kerja langsung tuntas dan masyarakat senang. 

Tapi para kontraktor ini tidak setuju karena mereka mau ada pemerataan sehingga bisa hidup katannya. Yang mereka mau kalau anggaran 30 M dibikin 30 sampai 60 paket 500 meter di Lamaknen, 500 di Nanaet, 1 km di Bakustulama dan seterusnya. Kalau dibagi kecil seperti itu memang akan menyenangkan mereka yang kontraktor terutama yang timsus. Mereka bisa dapat bagian kerja ada yang tidak punya perusahaan klaim 1-2 paket lalu jual di orang lalin dan dapat fee, dan apa yang terjadi kalau sudah dapat fee seperti itu? Orang yang kerja juga asal-asalan kwalitasnya dan akhirnya bikin pimpinan yang susah.

Makanya saya nasiati kamu yang muka bodoh-bodoh dan lugu ini jangan ikut kemauan mereka, mereka hanya memperalat kalian maju pasang badan di depan nanti juga mereka yang enak kamu hanya nonton.

Paham?????????”

Namun, postingan ini beberapa hari kemudian diduga sudah dihapus. Media ini mencoba mencari postingan tersebut pada Minggu (09/06/2019) pagi sudah tidak ditemukan.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama