Kerinduan Umat untuk Bangun Gereja Baru Akhirnya Terwujud


Peletakan batu pertama pembangunan Gereja Hati Tersuci St. Perawan Maria Motabuik-Paroki Nella
ATAMBUA, GerbangNTT. Com - Kerinduan umat Stasi Motabuik akan gereja yang baru kurang lebih 17 tahun sejak tahun 2002 akhirnya dapat terwujud.

Pembangunan Gereja yang diberi nama Hati Tersuci Santa Perawan Maria Motabuik, Paroki Nela itu terletak di jalan Mente, Kelurahan Fatukbot, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu, Timor Barat, Perbatasan RI-RDTL.
Dimulainya pembangunan gereja baru tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Vikjen Keuskupan Atambua, Pater Vinsen Wun, SVD Jumat (07/06/2019) sore.
Peletakan perdana ini dirayakan dengan misa syukur yang dipimpin Vikjen Keuskupan Atambua, Pater Vinsen Wun, SVD didampingi Pater Vincentius Kolo, SVD dan Pastor Paroki Santo Antonius Padua Nella, Pater Irenius Boli Lolan, SVD.
Usai misa, Pastor Paroki Santo Antonius Padua Nella, Pater Irenius Boli Lolan, SVD kepada awak media mengatakan, peristiwa peletakan batu pertama ini menjadi sebuah tantangan dan ujian tersendiri bagi Umat Stasi Hati Tersuci Perawan Maria Motabuik.
Umat Stasi Hati Tersuci Perawan Maria Motabuik kata Pater Irenius harus betul-betul menunjukan kekompakan, kesatuan dan kerjasama yang baik sampai tuntasnya pembangunan gedung gereja yang berpuncak pada pentahbisan gedung gereja nanti.
“Keberhasilan ini tidak hanya tergantung pada besar dana umat stasi yang sudah miliki, tetapi seberapa besar kerjasama umat dalam tahap pembangunan nanti,” kata Pater Irenius.
Pater Irenius mengajak umat Stasi untuk bertanggungjawab dalam pembangunan gereja.
Ia juga mengharapkan, moment ini menjadi titik dasar yang kuat dan kokoh untuk pembangunan hidup iman umat katholik khususnya di stasi Hati Tersuci Santa Perawan Maria Motabuik.
“Dari peristiwa ini juga iman umat terus dipupuk bersamaan dengan pembangunan gereja,” ujarnya.
Hadir dalam misa syukur tersebut, para Suster, Kadis Perizinan Belu, Camat Atambua Selatan, Pengurus lingkungan dan KUB serta sekitar seribu umat Katolik dari 11 lingkungan di Stasi Motabuik, Nufuak, Bala dan Asu’ulun.
[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama