Mengiris Hati: Ditolak Semua Rumah Sakit, Begini Curahan Hati Perawat di Tapal Batas

ATAMBUA, GerbangNTT. Com - Orangtua selalu mengharapkan yang terbaik kepada anaknya.

Salah satu harapan semua orangtua selalu menginginkan anaknya mengenyam pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

Setelah menyelesaikan pendidikan, tentunya orang tua berharap sang anak mendapatkan pekerjaan yang layak.

Di samping menambah perekonomian keluarga, para orangtua jadi bisa berharap lebih jika sang anak sudah bekerja, paling tidak, jerih payah orangtua tidak terbuang sia-sia.

Mungkin sebagian anak dapat mewujudkan harapan orangtua itu, namun sebagian besar anak-anak juga tidak dapat mewujudkannya.

Kisah ini terjadi untuk anak-anak di Perbatasan RI-Timor Leste khususnya anak-anak yang telah menyelesaikan pendidikannya di Akademi atau Sekolah Tinggi Kesehatan sebagai Perawat atau Bidan.

Bagaimana tidak, setelah mereka menyelesaikan pendidikan profesi itu mereka tidak diterima saat melamar di Rumah Sakit untuk mengabdi.

Padahal sudah begitu lama mereka mendambakan kapan bisa melaksanakan profesi mereka untuk masyarakat yang sakit setelah lulus pendidikan.

Hironima Sriwati Uskono, S.Tr. Keb, alumni Poltekes Kupang 2015 dan Uviversitas Kadiri 2017 tampil mencurahkan itu mewakili rekan seprofesinya saat peresmian Rumah Sakit Sumber Kasih Sejati di Atambua, Kabupaten Belu, Timor Barat, Perbatasan RI-Timor Leste, Rabu (29/05/2019).

Begini curahan hati Sri akrab disapa yang dikutip gerbangntt.com

Curahan Hati

Sudah begitu lama kami mendambakan kapan bisa melaksanakan profesi kami untuk masyarakat yang sakit setelah lulus pendidikan sarjana.

Berulang kali kami mencari, melamar dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain di tolak.

Selama bertahun-tahun, 6-8 tahun kami bekerja di puskesmas pemerintah secara sukarela, sebaliknya orang tua kami begitu bangga dengan anak-anaknya yang sekolah besar-besar sudah bekerja dan mengharapkan sudah mendapat penghasilan untuk bisa membantu orangtua tapi harapan besar itu kosong. Mau apa dikata sudah nasib.

Tiba-tiba secerca harapan muncul di ufuk timur dengan adanya pengumuman penerimaan karyawan berbagai latar belakang pendidikan kesehatan, ekonomi management, informatika dan sosial dari Rumah Sakit Sumber Kasih Sejati dengan nahkoda direktur dr. Hendrik Roman Klaran, S. PB, Finacs yang banyak dari orang tua kami sudah mengenalnya dan mereka heran, coba pikir dokter sudah sejak tahun 1973 bekerja di Atambua dan pada tahun 1975 menangani 39.000 Pengungsi Timor-Timur termasuk sebagian orang tua kami yang lari mengungsi dari Timor-Timur akibat konflik gejolak bersenjata, dokter masih bersedia datang lagi menolong orang-orang sakit di Belu.

Setelah melalui seleksi dari calon pelamar 1.200 orang, laki-laki dan perempuan akhirnya sekarang kami yang hadir di sini diterima tanpa mahar, namun ada satu teman yang orang tuanya pernah di rawat Pak dokter membawa titipan hasil kebun  berupa ubi kayu dan mentimun yang merupakan nostalgia untuk Pak dokter mengenang kembali masa bertugas sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu yang sering patroli ke desa dan itulah santapan yang selalu disuguhkan kepada Pak dokter. Kenang Pak dokter sambil tersemyum mengingat tempo dulu.

Kami sekarang ada di Rumah Sakit Sumber Kasih Sejati dengan Visi: Menghadirkan cinta kasih dalam pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat yang berkekurang dan menderita.

Dengan misi:
1. Pelanggan adalah raja dan ratu
2. Karyawan dan karyawati sangat penting dalam pelayanan orang sakit
3. Tekad perbaikan terus menerus
4. Mendambakan semangat kebersamaan dan persaudaraan.
5. Pelayanan bersifat holistik
6. Menjunjung tinggi norma dan etika profesi

Dengan motto: Kesehatan pasien adalah tujuan utama dan sukses kami.

Kami semua yang hadir sekarang telah bertekad melaksanakan dengan menjiwai visi misi dan motto tersebut dengan doa dan harapan kiranya Tuhan yang mahas pengasih dan penyayang memampukan anak-anakmu ini, dalam tugas pengabdian pada Rumah Sakit Sumber Kasih Sejati.

Sekian dan Terima kasih

Hadir pada acara peresmian Rumah Sakit baru itu, Wakil Bupati Belu, Drs. JT Ose Luan, Direktur Rumah Sakit Sumber Kasih Sejati, dr. Hendrik Roman Klaran, Anggota DPRD Belu, Ester Kabuar, para Dokter dan undangan lainnya.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama