Budayakan Olahraga Lewat Kegiatan Gala Desa



Atambua,GerbangNTT.com-
Kegiatan Gala Desa moment dimana kita membudayakan olahraga, mengembangkan olahraga dari Desa dari pinggiran dan kebetulan kita di perbatasan Belu dengan Negara Timor Leste ini.

Demikian Wakil Bupati Belu, J. T Ose Luan dalam arahan sekaligus membuka kegiatan Gala Desa tahun 2018 di lapangan Desa Sadi, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan RI-Timor Leste, Selasa sore (6/11).

Menurut Ose, kegiatan Gala Desa tahun ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan di daerah perbatasan Belu. Even-even seperti ini membuka hati dan pikiran kita bahwa inilah Republik Indonesia yang sudah melirik dan menjadikan wilayah pinggiran berbasatan dengan luar negeri dikuncurkan berbagai kegiatan.

Dituturkan untuk daerah memiliki atensi yang besar dari Kementerian untuk lakukan giat besar dalam rangka memberikan kesempatan pada generasi muda untuk ikut berkpirah dalam berbagai kegiatan yang telah kita laksanakan beberapa waktu lalu.

"Ini adalah satu bukti bahwa membina kesatuan dan persatuan bangsa itu bisa dilaksanakan dengan berbagai macam kegiatan yang mana satunya giat olahraga, sebab didalam itu dibangun sifat-sifat sportifitas," kata dia.

Kegiatan Gala Desa jelas Ose merupakan program Kemenpora. Tahun ini di perbatasan Belu ada empat
pertandingan program Gala Desa yakni sepak bola, bola voli, bulu tangkis dan atletik.

"Terimaksih untuk Kementerian atas atensi yang telah perhatikan Belu sebagai tuan rumah. Atas atensi yang luar biasa ini kita harus menjaga kepercayaan itu memelihara, melaksanakan kegiatan itu secara bertanggungjawab," kata Mantan Sekda itu.

Ose berharap para pelaku dalam kegiatan ini mulai dari Dinas, Camat serta unsur muspika, apapun itu memiliki kewajiban dan tanggungjawab moral untuk pertangungjawaban apa yang diberikan Kementerian.

Lanjut dia, kepada para perserta agar melaksanakan kegiatan dengan baik dan benar,
kembangkan rasa sportivitas di dalam diri. Karena melalui olahraga kita dapat mengembangkan diri. Kalah atau menang itulah permainan, tapi melalui pemrmainan kita dipersatukan.

"Perhatian Kemenpora jadi momentum bagi Pemerintah agar mulai membina, menggali bibit-bibit atau potensi olah raga dari tepian rai Belu. Mari kita bermain secara sportif sehingga menghasilkan pemain yang sportif," pinta Ose.

Sementara Kabid Olah Raga Kemenpora Arif Mulyadi mengemukakan kegiatan ini
kedua di lakukan di Belu dari 136 Kota di Indonesia. Banyak kegiatan besar Kementerian di Belu salah satunya program pemuda olahraga.

"Olahraga sekarang menjadi mata pencaharian yang memungkinkan. Mudah-mudahan nanti empat tahun berikut dari Belu ada perwakilan atlet dan itu dari Gala Desa," kata dia.

Dikatakan, sesuai pesan Pak Menteri apabila ada atlet yang mempunyai potensi dibidang olahraga segera didaftarkan. Selain itu juga pesan dari Kementerian para peserta silakan
bertanding secara sportif.

Ketua pelaksana kegiatan Jagur dalam laporan
menuturkan, maksud dan tujuan kegiatan yakni mendorong olahraga melalui Gala Desa sebagai bentuk dukungan mendukung revolusi mental melalui olahraga.

Tujuan kegiatan menjadikan masyarakat yang sehat dan bugar mewujudkan ketahanan sosial. Sasaran cabang olah raga yang dipertandingkan yakni sepak bola, bola voli, bulu tangkis dan atletik

"Pertandingan dilakukan diempat tempat. 12 team  sepak bola bertanding lapangan Sadi. 7 team Bola voli di gor L.A Bone, 20 atlet bulu tangkis bertanding di Romey Theater dan atelt atletik 250 peserta di Stadion Haliwen," pungkas Blas. (man)



Lebih baru Lebih lama