Warga Perbatasan Kenang Tragedi Berdarah Surabaya

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Para pemuka agama, orang muda lintas agama dan ratusan warga kota Atambua dan sekitarnya kembali menggelar doa bersama mohon kerukunan dan kedamaian, Senin (14/05/2018) malam.

Pantauan gerbangntt.com, sejak petang sekira pukuk 18.00 Wita, warga mulai berbondong-bondong dan bergegas menuju Lapangan Umum Simpang Lima yang terletak di pusat Kota Atambua, Kabupaten Belu, Timor Barat, Perbatasan RI-RDTL.

Doa bersama diawali dengan persembahan seribu lilin untuk mengenang korban tragedi berdarah bom Surabaya, Jawa Timur.

Acara yang berlangsung dalam suasana begitu sahaja dan haru itu dihadiri pemuka lintas agama di antaranya Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua, Romo Yoris Samuel Giri, para Suster,  Ketua MUI Kabupaten Belu, Kaliman Lamarobak dan sejumlah pemuka agama dari Kristen Prostestan, Hindu dan Budha.

Tak ketinggalan pula, Pemuda Mesjid dan Orang Muda Katolik (OMK) Kota Atambua dan sekitarnya.

Romo Yoris Samuel Giri kepada wartawan mengatakan doa bersama dapat dilaksanakan atas kerja sama berbagai pihak di antaranya Komisi Kepemudaan dan komisi-komisi lain Keuskupan Atambua, Pemuda GP Ansor, Pemuda Gereja Kristen, TNI dan Polri untuk menyatukan tekad dalam memperjuangkan persatuan dan kerukunan.

Romo Yoris menuturkan tidak ada perbedaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita satu Kita Indonesia. Mari kita jaga persatuan jaga Indonesia, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika," pinta Romo Yoris.

Doa bersama tambah Romo Yoris digelar secara khusus untuk Polri agar bekerja dengan baik dalam membasmi terorisme di Indonesia.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama