Pasalnya, kanker serviks yang adalah penyakit menular dan paling banyak ditularkan melalui hubungan seksual ini telah mengakibatkan satu hari satu ibu mati (meninggal) karena kanker serviks.
Hal itu dikatakan Wakil Bupati Belu kepada wartawan usai membuka kegiatan seminar kesehatan kanker serviks yang diselenggarakan Ikatan Apoteker Indonesia Cabang Belu, di Aula Gedung Wanita Betelalenok Atambua, Sabtu (24/02/2018).
Dijelaskan Wabup Ose Luan, hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV dan umumnya ditularkan melalui hubungan seks dan dapat menjadi penyebab munculnya kanker serviks yang mematikan.
Menurut Mantan Sekda Belu itu,kanker serviks yang dipengaruhi oleh Virus HPV ini belum diketahui oleh masyarakat umum. Dalam penelitian di 5 kota besar di Indonesia hanya 2% yang mengetahui virus HPV itu apa, dan sementaran lainnya belum mengetahui.
"Selama ini kita takutnya HIV dan AIDS, padahal virus ini juga sangat berbahaya dan mematikan," tuturnya.
Dirinya berharap, melalui seminar kesehatan kanker serviks ini, para apoteker diharapkan gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik perempuan maupun laki-laki di wilayah Kabupaten Belu.
"Peran apoteker sangat besar untuk mensosialisasikan dan menginformasikan kepada masyarakat bahwa kanker serviks itu terjadi karena virus HPV dan 85% terjadi karena hubungan seksual. Seminar kesehatan diharapkan untuk perkenalkan, cegah dan obati," pintanya.
Hadir dalam kegiatan seminar kesehatan itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Belu, Theresia M. Sai, Kepala Badan POM Kupang, Drs. I Made Bagus Gerameta, A.pt, Kepala Badan POM Kabupaten Belu, Wakil Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, Pengurus dan Anggota Ikatan Apoteker Indonesia Cabang Belu.
[g-ntt/mp]
