Sosialisasi UU pemilu yang berlangsung di Aula Hotel Nusantara II Atambua, Rabu (28/02/2018) tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Belu, Drs. J. T Ose Luan.
Kegiatan sosialisasi itu menghadirkan narasumber diantaranya Kepala Kesbangpol Provinsi NTT, Sisilia Sona, Anggota Komisi I DPRD Provinsi NTT, Drs. Junus Naisunis, Komisioner KPU Provinsi NTT Devisi Teknis, Tomas Dohu dan Ketua Panwaslu Kabupaten Belu, Andreas Parera.
Sementara peserta kegiatan berjumlah puluhan orang yang terdiri dari unsur partai politik, pimpinan organisasi kemasyarakatan, LSM, organisasi kepemudaan, mahasiswa dan pelajar seKabupaten Belu.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya dalam sambutan saat membuka kegiatan yang dibacakan Wakil Bupati Belu Drs. J.T Ose Luan mengatakan prosentasi partisipasi politik masyarakat dalam momentum pemilu masih sangat rendah, karenanya semua komponen perlu bekerjasama dalam meningkatkan partisipasi pemilih.
"Menjadi bagian terpenting dari sebuah proses pemilu adalah bagaimana masyarakat berperan aktif menjadi pemilih dan pemilih yang cerdas dan rasional," katanya.
Dikatakan Gubernur Lebu Raya, melalui sosialisasi ini dapat mewujudkan kesamaan presepsi serta sinergitas yang kuat antara pemangku kepentingan pemilu dalam upaya menciptakan pemilu yang demokratis agar masyarakat antusias datang ke TPS untuk menggunakan hak suaranya.
Sementara itu, Kaban Kesbangpol Provinsi NTT, Sisilia Sona kepada wartawan mengatakan, pemerintah bertangung jawab menjamin suksesnya pelaksanaan pemilu.
"Perlu membangun pemahaman masyarakat tentang pemilu melalui sosialisasi yang diberikan," ujar Kaban Kesbangpol.
Ditahun 2018 ini tambah Kaban Sisilia pemerintah melalui Kesbangpo Provinsi NTT melakukan sosialisasi di 22 kabupaten kota untuk se-NTT untuk meningkatkan partisipasi pemilih sesuai target nasional yakni 75%.
[g-ntt/mp]
