Memasuki Masa Ret-Ret Agung, Komunitas St. Mikhael Gelar Rekoleksi

GerbangNTT. Com, KUPANG - Memasuki masa ret-ret agung, Seminari Tinggi Santo Mikhael Penfui Kupang melaksanakan kegiatan rutin rekoleksi bulanan.

Rekoleksi rutin tersebut berlangsung di Kapela Seminari, Sabtu (10/02/2018) petang dan dipimpin Rm. Kornelis Usboko, Pr.

Adapun tema dalam rekoleksi ini adalah "Godaan, Tobat, Perwujudan Iman dalam Hidup dan Karya Imam dan Calon Imam dalam Semangat Persaudaraan".

Rm. Kornelis dalam permenungannya menegaskan bahwa siapapun dia yang hidup di bawah kolong langit ini, ia tidak lolos dari berbagai godaan yang datang dengan berbagai cara dan dalam berbagai situasi.

Kendati demikian, kita memiliki seperangkat doa berisi kekuatan-kekuatan untuk bertahan dan menghindari segala godaan.

"Ketika godaan telah memasukan kita dalam dosa, atas dasar iman akan Allah, kita digerakkan untuk bertobat. Tobat ini membutuhkan perubahan hidup dan perubahan karya (life means change)," pungkas Rm. Kornelis.

Dikatakan, terkadang karena pengetahuan filosofis dan teologis yang begitu tinggi, kita melakukan rasionalisasi defensif untuk melegalkan dosa-dosa kita, sambil memaafkan diri kita sendiri dan mengatakan bahwa tidak apa-apa.

"Karena itu, dalam momen ini, terkhusus memasuki masa prapaskah, masa ret-ret agung, mari kita bertobat, berubah dan berbuah dalam pola pikir, kata dan laku," tutur Pastor yang fasih berbahasa Inggris ini.

Mengakhiri rekoleksi ini, Rm. Kornelis menyerukan tentang pentingnya persaudaraan dalam hidup komunitas. Karena kita tidak satu darah atau lahir dari orang tua yang berbeda dan datang dari latar belakang yang berbeda, maka kita perlu membina hidup bersaudara secara spiritual.

"Dalam saudara kita mampu melakukan segala pekerjaan dengan ringan hati. Dengan bekerja, kita menjadi rekan kerja Allah untuk menjadikan dunia ini makin maju, indah dan teratur," ungkap Rm.

Terpantau Media ini, permenungan ini benar-benar dirasakan sebagai kekuatan yang sangat mencerahkan.

Para frater dan para pembina sungguh dibawah ke dalam terang Sabda untuk merenungkan hidup dan karya sebagai Rahmat Allah yang diterima cuma-cuma.

[g-ntt/Fr. Yudel Neno]
Lebih baru Lebih lama