Dua Tahun Memimpin: Janji WL-OL Bereskan Air Bersih dan Pertanian Belum Terwujud.

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Genap dua tahun memimpin Kabupaten Belu sebagai Bupati dan Wakil Bupati Belu, Willybrodus Lay dan Drs. J.T Ose Luan (WL-OL) yang dikenal dengan Paket Sahabat belum mampu merealisasikan janji politiknya dalam hal ini air bersih untuk warga kota Atambua, Kabupaten Belu.

Pasalnya, masyarakat masih sering memesan atau membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dari tengki air.

Demikian Aktivis Pertanian Kabupaten Belu, Johanes Hale kepada gerbangntt.com Sabtu, (17/02/2018) ketika dimintai tanggapannya terhadap dua tahun kepemimpinan Willybrodus Lay dan Drs. J.T Ose Luan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Belu yang genap dua tahun pada hari ini.

"Berhubungan dengan program nyata di lapangan dari yang dijanjikan sebelumnya misalkan seperti janji Air Bersih akan dibereskan dalam kota Atambua dalam 1 Tahun namun sampai saat ini gagal karena belum terwujud," ungkap Jofan akrab disapa.

Di bagian pertanian menurut Jofan yang juga mantan Ketua LMND Kota Kupang itu mengatakan, khusus tanaman pangan (Padi dan Jagung) memang sampai saat ini kebutuhan urgent petani seperti traktor, benih serta pupuk masih menjadi masalah.

Ia mengaku, untuk traktor kasusnya pernah terjadi di Desa Renrua yang masih dieluhkan distribusi traktor untuk membalik tanah masyarakat di Renrua.

"Benih jagung dan padi juga pernah menjadi masalah yang berakibat pada jatah benih untuk petani yang tidak terima, dan terkait pupuk sampai saat ini masih terdapat masalah karena banyak petani yang hari ini mengeluhkan pupuk yang sebenarnya terdapat masalah dalam pendistribusian melalui mantri tani yang masih tumpang tindih dan semua masalah tersebut berujung pada gagal panen petani sehingga petani mengalami kerugian," kata Jofan.

Menurutnya, ada indikator sederhana yang digunakan untuk menilai atai mengukur keberhasilan kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Belu yang saat ini sudah dua tahun menjabat.

"Saya sederhanannya menggunakan beberapa indikator untuk menilai kepemimpian Willy Lay - Ose Luan yaitu jumlah Kk miskin, Pendapatan Asli Daerah (PAD), tingkat pertumbuhan Ekonomi di Belu pra dan pasca meminpin apakah turun, tetap atau naik," imbuhnya.

Jadi lanjut Jofan, jikalau diantara tiga indikator ini selama memimpin (Kk Miskin berkurang, PAD Meningkat dan Pertumbuahan Ekonomi meningkat) maka tentunya ada perubahan baik dan dapat disimpulkan bahwa WL-OL bekerja baik.

"Namun apabila terbalik (KK Miskin bertambah banyak, PAD rendah dan Pertumbuahan Ekonomi Menurun) maka otomatis kita akan sepakat bahwa WL-OL gagal memimpin di Belu," sambung Jofan

Berdasarkan beberapa kasus yang terjadi, Ia berharap kedepan Bupati dan Wakil Bupati harus terus mengevaluasi kinerjanya dengan berlandaskan beberapa indikator pembangunan baik pertanian maupun lainnya.

Bupati Belu, Willybrodus Lay ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsAppnya, Sabtu (17/02/2018) sekira pukul 08.40. Wita hingga berita ini diturunkan belum merespon.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama