Bupati Lay Ajak Masyarakat Belu Giat Menabung

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Bupati Belu Willybrodus Lay mengajak seluruh elemen masyarakat Belu untuk gemar atau giat menabung guna mencapai taraf hidup dan masa depan yang lebih baik sesuai perkembangan zaman.

"Jika masyarakat Belu menabung, maka bukan saja masyarakat semakin sejahtera, tetapi juga membantu kekuatan perekonomian Kabupaten Belu," kata Bupati Lay dalam sambutannya saat membuka kegiatan Edukasi Keuangan Bagi Masyarakat di Perbatasan yang digelar  Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Republik Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT di Aula Hotel Matahari Atambua, Belu, Timor Barat, Kamis (01/02/2018).

Dikatakan Bupati Lay, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belu dapat diukur dari tingkat investasi masyarakat Belu itu sendiri. Semakin tinggi tingkat investasi masyarakat, maka akan semakin menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Belu.

"Salah satunya ya dengan rajin menabung. Dengan menabung maka kita punya bekal untuk merancang masa depan lebih baik," ujar Lay.

Selain menabung, Bupati Lay yang juga pengusaha sukses itu mengajak masyarakat Belu untuk melihat potensi daerah yang dimiliki untuk dikembangkan sebagai peluang yang akan mendatangkan keuntungan secara ekonomi.

"Ada potensi yang belum dimanfaatkan dengan baik. Seperti contoh Tenun Ikat. Kalau Tenun Ikat dikembangkan bukan tidak mungkin pemerintah mendorong untuk menghadirkan pabrik Tenun Ikat (Home Industri) di Belu. Ini akan berdampak pada pendapatan ekonomi masyatakat," tutur Lay.
Dirinya berharap, masyarakat Belu juga harus merubah pola pikir yang lazim seperti sekolah hanya ingin menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS) apalagi tenaga kontrak pada instansi pemerintahan.

"Kita jangan sekolah hanya karena ingin jadi PNS atau tenaga Kontrak, tapi harus mampu ciptakan peluang usaha sendiri. Ini investasi yang suatu saat akan menghasilkan keuntungan yang besar," imbau Lay.

Sebelumnya, Kepala OJK Provinsi NTT, I Wayan Sandyana dalam sambutannya mengajak seluruh elemen di daerah mulai dari pemerintah daerah, OJK, industri keuangan dan instansi terkait lainnya perlu bersama-sama mencari terobosan untuk meningkatkan inklusi keuangan yang lebih nyata, partisipatif dan kontributif.

Hal ini dikatakan Wayan, sejalan dengan harapan seluruh insan di Republik Indonesia yakni mewujudkan sektor jasa keuangan sebagai pilar perekonomian bangsa yang dapat mensejahterakan, mengurangi indeks kemiskinan masyarakat serta menjadi tonggak terwujudnya Indonesia sebagai pusat ekonomi dunia khususnya di tingkat Asia.

Diharapkan seluruh lembaga keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif bagi seluruh masyarakat NTT.

"Sesuai kerangka pemerataan pertumbuhan ekonomi pemerintaha, pertumbuhan yang merata hanya akan dicapai jika NTT dapat tumbuh hingga setara dengan daerah lainnya," pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan edukasi tersebut, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Sondang Marta Samosir, pejabat perwakilan Bank di Kabupaten Belu, ratusan warga utusan perwakilan dari pelajar, pelaku dan kelompok usaha kecil dan menegah di Kabupaten Belu.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama