Bayar Jasa Dokter Tanpa Tindakan Dokter, ODHA Sesalkan Pelayanan di RSUD Atambua.

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Orang Dengan HIV/AIDS di Kabupaten Belu, Timor Barat sesalkan pelayanan kesehatan di RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua terhadap mereka.

Pasalnya, para ODHA merasa biaya pengobatan sangat memberatkan dan yang membuat mereka lebih menyesal adalah meski mereka sudah bayar tapi tidak pernah mendapat tindakan medis dari dokter setiap kali mereka berobat di Rumah Sakit tersebut.

"Setiap bulan kita berobat bayar jasa dokter 25ribu, obat 10ribu, jadi totalnya setiap berobat harus bayar 35ribu, tapi kita tidak pernah mendapat pelayanan dari dokter," kata Aktivis ODHA Kabupaten Belu, Yusak Bau Mali di Amini beberapa ODHA lainnya kepada wartawan di Atambua, Senin (08/01/2018) pagi tadi.

Biaya pengobatan dan tanpa pelayanan dokter ini jelas Yusak sudah terjadi berulang-ulang.

"Seolah-olah kita ini bayar jasa dokter tapi tidak dapat pelayanan dari dokter, ini sudah terjadi berulang-ulang. Sebenarnya kalau sudah bayar 35ribu harus mendapat pelayanan dari dokter, bukan pelayanan administrasi. Apapun kondisi baik atau tidak, harus ada pemeriksaan dari dokter," ujarnya.

Selain itu tambah Yusak, para ODHA juga merasa menyesal karena setiap kali berobat harus menunggu lama dan pelayanannya juga layaknya pasien umum yang ada.

"Kita selama ini juga tunggu dokter terlalu lama. Sedangkan kasian otang dari Lamaknen," sambung Yusak.

Tidak saja itu, Yusak mengaku selama ini juga ODHA yang hendak berobat ke RSUD Atambua sering ditolak kalau tanpa ada rujukan dari Puskesmas.

Ia berharap ada perhatian Pemerintah Darah Belu terhadap nasib yang dialami para ODHA terutama terkait pelayanan kesehatan yang selama ini mereka alami.

"Kita minta Pemda melalui Bupati Belu untuk selesaikan masalah ini, karena sudah ada surat dari Kemenkes RI intinya kita tidak diperkenankan untuk menggunakan rujukan dari Puskesmas atau biaya lain-lain," pungkasnya.

Salah satu ODHA mengaku Ia sudah membayar setiap kali berobat sejak tahun 2015 lalu.

"Dulu gratis tapi karena kita ada BPJS, tapi tiap bulan bayar BPJS, setelah itu tidak bayar BPJS jadi harus bayar Rp. 23.500, tapi sekarang sejak 2016 bayar 35ribu setiap bulan kalau berobat," imbuhnya.

Direktur RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua, drg. Ansila Eka Muti ketika dihubungi Media ini melalui sambungan telepon seluler dan pesan singkat tidak merespon.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama