Selain ke Bandara, jalan ini juga merupakan akses jalan menuju perbatasan RI-Timor Leste (Motaain) yang kerap disebut jalur Silawan.
Jalan berlubang tepat di jalan Adisucipto, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua ini mengancam kendaraan yang melewatinya. Sebab, bahu kiri kanan jalan berlubang dan pengendara kerap menggunakan jalan tengah yang rata namun sedikit sempit.
Ancaman kecelakaan ini terjadi jika pengendara berpapasan dan tidak ada yang mengalah untuk masuk ke lubang jalan masing-masing jalur yang harus dilalui.
Lubang akan makin tak terlihat saat hujan tiba dimana genangan air akan menutupi lubang tersebut.
Pemilik Rumah Makan (Warung) Sumber Kharisma, Sudarno mengaku pasrah teras usaha rumah makannya dijadikan jalan alternatif oleh pengendara.
"Ini kan lubang-lubang dan becek. Dari pada orang masuk lubang dan celaka, ya mau bagaimana lagi," ujar Sudarno.
Sudarno yang memulai usaha rumah makannya di jalan berlubang tersebut sejak dua tahun lalu mengaku sering menambal lubang jalan tersebut sehingga menghindari terjadinya kecelakaan dan teras rumah makannya tidak dijadikan jalan alternatif.
"Depan (teras) ini sebenarnya dipakai pengunjung untuk parkir. Makanya saya sering uruk lubang jalan itu seadanya menggunakan batu, pasir dan tanah untuk bisa dilewati kendaraan, tetapi tetap saja berlubang begitu," tuturnya.
Jalan lubang tambah Sudarno sudah lama dan tidak ada yang perbaiki.
[g-ntt/mp]
