Hal tersebut disampaikan oleh Roby Saunoah, selaku ketua komunitas satu Biinmafo (KSB) saat diwawancarai gerbangntt.com, Selasa (19/12/2017).
"KSB (Komunitas Satu Biinmafo) hadir dengan mimpi yang sederhana yakni menciptakan ruang perjumpaan untuk meminimalisir potensi konflik. Kita tau bahwa perbedaan selalu menimbulkan potensi konflik. Tetapi kalau yang berbeda sering berjumpa dalam kegiatan positif maka hasilnya pasti akan baik," tandas Roby.
Roby juga mengharapkan agar semangat merajut keberagaman dalam bingkai Satu Biinmafo terus dijaga agar dapat diwariskan ke generasi-generasi yang akan datang.
"Sudah satu tahun KSB (Komunitas Satu Biinmafo) berjalan dengan kegiatan-kegiatan posetifnya dan mendapat sambutan baik dari masyarakat. Saya berharap ini terus dijaga dan diwariskan ke anak-cucu kita nantinya," pinta Roby.
Kiprah KSB (Komunitas Satu Biinmafo) selama satu tahun ini pun mendapat apresiasi dari seorang
aktivis-mahasiswa bernama Erensh Ikun (mantan ketua Perhimpunan Mahasiswa Biboki).
"Saya sering terlibat dalam aksi-aksi kemanusiaan yang digagas oleh komunitas ini, bahkan itu saya alami langsung saat bencana banjir bandang menimpa tanah kelahiran saya, di Desa Nonotbatan, Kecamatan Biboki Anle'u, Kabupaten TTU. Komunitas ini bergegas cepat menggalang dana dan bantuan sembako untuk diserahkan ke masyarakat korban bencana tersebut," pungkas Erensh
Untuk diketahui bahwa KSB (Komunitas Satu Biinmafo) dideklarasikan pada tanggal 19 Desember 2016 di Cafe Bonafide, jln. El Tari-Kefamenanu Selatan, Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Timor Barat.
Bermodalkan rasa kepedulian terhadap keberagaman dan rasa persatuan, beberapa tokoh pemuda memprakarsai lahirnya Komunitas Satu Biinmafo.
[g-ntt/ernezto]
