Wujudkan Agenda SDGs Tahun 2030, Pemkab Belu Gandeng FPPA dan Infid Gelar Sosialisasi.

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Untuk mendukung dan mewujudkan keberhasilan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030, Pemerintah Kabupaten Belu bekerjasama dengan Forum Peduli Perempuan dan Anak (FPPA) Atambua dan Civil Society Organisation-Internasional NGO Forum off Indonesian Development (Infid) Jakarta menggelar sosialisasi agenda SDGs dimaksudnya yang berlangsung di Aula kantor Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kabupaten Belu, Jumat (24/11/2017).

Hadir dalam sosialisasi SDGs dengan tema  "Memastikan Tidak Ada Seorangpun Tertinggal Dalam Perencanaan dan Pelaksanaan SDGs" tersebut Asisten II Setda Belu Drs.Yeremias Kali Taek, Kepala BP4D Frans Manafe, pimpinan OPD Belu, tokoh Agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pimpinan NGO, pimpinan organisasi wanita seKabupaten Belu dan undangan lainnya.

Sementara narasumber yang dihadirkan masing-masing Kepala BP4D, Frans Manafe dengan materi, Gambara umum RPJMD 2016-2021 dan RPJPD 2005-2025 Kabupaten Belu juga dari CSO-Infid Jakarta, Melia Riska dengan materi Peran masyarakat sipil dalam pencapaian SDGs, perwakilan Pengembangan Inisiatif Advokasi Rakyat (PIAR) NTT, Conny Tiluata dengan materi Penglaman proses SDGs di Kupang dan perwakilan Komisi Nasional Perempuan, Saur Timiur dengan membawakan materi Gender Equality-Penghapusan kekerasan terhadap perempuan.

Bupati Belu, Willybrodus Lay dalam sambutan tertulisnya yang di bacakan
Asisten II Setda Belu Drs.Yeremias Kali Taek sebelum membuka kegiatat mengemukakan bahwa SDGs tidak berbeda jauh dengan MDGs yang diantaranya mengakhiri kemiskinan, menjamin kehidupan sehat, mempromosikan pendidikan dan mengurangi perubahan iklim.

Dikatakan, secara umum SDGs memiliki 17 sasaran yang ditetapkan sebagai sebuah sistem pembangunan baru diantaranya 1) mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun, 2) mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan, 3) menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, 4) menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang, 5) menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan perempuan, 6) menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang, 7) menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan modern bagi semua orang, 8) mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang, 9) membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi, mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara, 10) menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan, 11) menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan, 12) mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya, 13) melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjuta, 14) melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati, 15) mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, 16) menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan dan 17) memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.

Selian itu dalam amanat Bupati Lay disebutkan ada tujuh alasan SDGs jauh lebih baik dari MDGs.

Bupati Lay berharap melalui sosialisasi ini narasumber dapat mentransfer pengetahuannya tentang SDGs, menfasilitasi dan memotivasi para peserta.

"Kepada peserta saya ucapakan selamat mengikuti sosialisasi SDGs dengan harapan semoga dengan adanya sosialisasi ini kita menjadi paham dan dilaksanakan sebaik-baiknya," pintanya.

Sebelumnya Ketua Panitia yang juga Ketua FPPA Atambua Sr. Sesilia dalam laporannya mengatakan, kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan sebagai wadah Sekber dan pemangku kepentingan lain untuk pertukaran informasi, gagasan untuk memahami bersama tantangan dan peluang pelaksanaan SDGs di Kabupaten Belu.

"Kegiatan ini sebagai forum untuk masyarakat sipil untuk menyampaikan informasi dan aspirasi kepada pengambil kebijakan mengenai proses dan substansi SDGs, merumuskan prakondisi teknis juga berkontribusi dalam penyusunan redaksi SDGs 2016-2020, " ujar Sr. Sesilia.

Diharapkan melalui kegiatan ini peserta dapat mengetahui apa itu SDGs dan perkembangan pelaksanaan di NTT.

"Peserta juga dapat merumuskan bersama peluang dan tantangan pelaksanaan SDGs di Kabupaten Belu," pintanya

[g-ntt/mp]

Lebih baru Lebih lama