Tak Didukung Fasilitas, Ketua Bawaslu: Mungkin Pemkab Belu Merasa Bawaslu Mengganggu Kepentingannya.

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu dinilai merasa terganggu dengan keberadaan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Belu dalam menjalankan tugas pengawasan Pilgub NTT Tahun 2018, Pileg dan Pilpres 2018 nanti.

Pasalnya, selama kurang lebih tiga bulan  Pemkab Belu tidak mendukung kerja Bawaslu dengan memberikan fasilitas sebagai sarana pendukung.

Hal ini sampaikan Ketua Bawaslu Kabupaten Belu, Andreas Parera dalam sambutannya usai melantik 36 anggota Panwascam dari 12 Kecamatan SeKabupaten Belu di Aula Gedung Emaus, Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Timor Barat, Minggu (12/11/2017) Sore.

"Saya yakin Pemkab Belu punya dukungan moril yang sangat kuat mendukung kerja Bawaslu Kabupaten Belu. Dukungan moril Pemkab Belu saat ini dengan bantuan 5 orang staf PNS Pemda Belu yang diperbantukan di sekretariat Bawaslu. Terima kasih untuk dukungan moril ini, akan tetapi dalam kerja operasional Bawaslu Kabupaten Belu, kita tidak butuh dukungan moril saja," beber Andre.

Dijelaskan Andre, sejak dilantik pada bulan September 2017 lalu hingga sekarang sebagai Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Belu, pihaknya sudah melaporkan ke Pemkab melalui Bupati Belu termasuk meminta dukungan fasilitas tapi sampai sekarang tidak di tanggapi.

"Sejak dilantik September 2017 kami menghadap Bupati Belu melaporkan diri tentang keberadaan kami. Dan sebagai Lembaga yang belum ada apa-apa, kami meminta bantuan dukungan fasilitas meja, kursi, komputer, dana dan sebagainya. Kami memahami mungkin Pak Bupati sangat sibuk, dan pemkab belu yang begitu besar sibuk dengan masing-masing jadi tidak sempat mengurusi Bawaslu Belu sehingga sudah hampir tiga bulan surat kami tidak ada tanggapan," ungkapnya.

Meski demikian, Andre mengaku tetap berpikir positif, mungkin itu bentuk bagian dukungan moril Pemkab Belu supaya Bawaslu Belu bisa mandiri.

"Mungkin ini bentuk dukungan moril. Atau jangan sampai Pemerintah (Pemkab Belu) menganggap Bawaslu tidak penting? Saya rasa pasti Pak Kesbangpol akan menyangkal itu, pasti buat Pemerintah Belu Bawaslu sangat penting. Atau jangan sampai pemerintah merasa Bawaslu terlalu mengganggu kepentingannya? Mungkin! Kita tidak tau," pungkas Andre.

Tapi tambah Andre, sebagai lembaga pengawas pemilu akan tetap bekerja secara independen, dan netral.

"Lembaga pengawas pemilu tidak akan terpengaruh dengan apapun atau oleh siapapun dalam bentuk apapun," tukasnya.

Menanggapi keluhan Ketua Bawaslu, Kepala Kesbangpol Kabupaten Belu, Drs. Dominikus Mali yang hadir mewakili Bupati Belu, Willybrodus Lay dalam sambutannya mengatakan, memang keluhan Bawaslu dukungan Pemkab dalam hal ini dukungan materil mungkin belum sempat, baru dukungan moril, tetap semangat. Kerja tanpa uang lebih manis daripada kerja dengan uang.

"Iya ini bukan kata-kata manis, saya berpengalaman dalam dunia pendidikan bahkan dunia apa saja. Uang itu justru bukan membangun, bahkan menghambat. Uang bukan solusi untuk meningkatkan kualitas kerja.

Pemerintah Belu tambah Kaban Kesbanpol berharap, Panwaslu dapat membantu pemerintah untuk menegakkan dan mengejar kualitas politik dan demokrasi.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama