Bupati Lay: Tenun Ikat Dominasi Ekonomi Kreatif Masyarakat Belu.


GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Tenun Ikat adalah salah satu ekonomi kreatif yang mendominasi dan tengah berkembang dengan pesat di Kabupaten Belu.

Pasalnya, Tenun Ikat menjadi salah satu sektor yang sangat potensial yang akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Belu.

Hal ini disampaikan Bupati Belu, Willybrodus Lay dalam sambutannya saat membuka kegiatan Diskusi Panel dan Focus Group Discussion tentang Penyusunan Pedoman dan Fasilitasi Penguatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Ekonomi Kreatif Daerah yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerjasama dengan Laboratorium Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran (LMFE UNPAD) Bandung di Hotel Matahari Atambua, Belu, Timor Barat, Selasa (21/11/2017).

"Pertumbuhan usaha ekonomi kreatif di Kabupaten Belu mulai terlihat, terutama di bidang kerajinan tangan Tenun Ikat," ujar Bupati Lay.

Bupati Lay menuturkan, pengembangan Tenun Ikat ini kedepan harus terus ditingkatkan terutama soal produksi dengan menguatamakan kualitas dan motif sehingga dapat bersaing di pasaran.
"Kita selalu tidak menjaga kualitas, kain tenunan yang biasanya panjang, lama kelamaan dibuat pendek sehingga otomatis mengurangi kualitas dan tidak lagi disukai wisatawan. Ini harus diperhatikan. Jangan sampai kita merusak diri sendiri," imbuh Lay.

Selain itu lanjut Lay, adapun sektor lain yang merupakan ekonomi kreatif yang dapat berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.

Semua itu tambah Lay perlu sinergitas semua pihak terutama pemerintah, swasta dan para pelaku untuk bersama-sama mendorong pengembangan ekonomi kreatif masyarakat yang dimiliki.

“Usaha kreatif yang ada masih perlu dibina dan dimotivasi oleh pemerintah, karena selama ini pelaku ekonomi kreatif di daerah masih menjalankan usaha dalam konteks kegemaran, belum bisa diarahkan dalam bentuk industri. Merubah paradigma ini yang menjadi tantangan kita semua,” pungkasnya.

Lay berharap melalui FGD ini dapat menghasilakan beberapa modul untuk dijadikan sebagai pedoman bagi pemerintah kedepan dapat mengambil kebijakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam hal ini dapat menunjang UKM masyarakat Belu.

FGD yang akan berlangsung dua hari hingga Rabu, (22/11/2017) tersebut menghadirkan para narasumber diantaranya perwakilan Bekraf, Akadimisi, Pimpinan OPD terkait, Pelaku Ekonomi Kreatif Kabupaten Belu, Pengusaha, Media dan undangan lainnya.

[g-ntt/mp]





Lebih baru Lebih lama