Antisipasi Kenaikan Harga Sembako di Belu, Pemerintah Gelar Pasar Murah Bersubsidi.

GerbangNTT. Com, ATAMBUA - Mengantisipasi kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) jelang hari raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Kabupaten Belu, pemerintah provinsi NTT melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perindag) bekerjasama dengan Perindag Kabupaten Belu menggelar pasar murah bersubsidi di kompleks pasar senggol Atambua, Kabupaten Belu, Senin (27/11/2017).

Kegiatan pasar murah bersubsidi tahap II yang berlangsung dua hari hingga esok tanggal 20 November menggandeng Bulog Sub Divre Atambua, cipta laku lestari Atambua, PT Wings dan Distributor sembako lain di Atambua.

Turut hadir dalam giat itu, Wakapolres Belu, Kasdim 1605/Belu, Kasat Pol PP Belu, Pejabat Kadis Perindag Provinsi NTT,  Kadis Perindag Belu, Kaban Kesbangpol Belu, Kadis Koperasi Belu, Kabag Ekonomi Setda Belu, Kepala Bulog Atambua, tokoh Agama serta para Camat dan Lurah seKabupaten Belu.

Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan tersebut mengatakan,
Ketahanan Pangan merupakan bagian terpenting dari pemenuhan hak atas pangan sekaligus merupakan salah satu pilar utama hak azasi manusia.

Dikatakan Wabup Ose Luan, ketahanan pangan juga merupakan bagian sangat penting dari ketahanan nasional.

"Hak atas pangan seharusnya mendapat perhatian yang sama besar dengan usaha menegakkan pilar-pilar hak azasi manusia lain," ujarnya.

Ketahanan pangan jelas Wabup tidak hanya mencakup pengertian ketersediaan pangan yang cukup, tetapi juga kemampuan untuk mengakses (termasuk membeli) pangan dan tidak terjadinya ketergantungan pangan pada pihak manapun.

Terkait pasar murah, Wabup menuturkan bahwa pasar murah sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun menjelang Hari Raya Keagamaan Nasional, harga kebutuhan bahan pokok pasti melonjak naik secara mendadak, ini diakibatkan karena meningkatnya konsumsi masyarakat tidak sebanding dengan persediaan yang ada.

"Untuk mengatisipasi kenaikan ini, Pemerintah hadir. Salah satunya melalui kegiatan operasi pasar atau pasar murah bersubsidi. Ini kegiatan kemanuasian, ini kepedulian karena itu harus bisa dipahami sebagai salah satu giat kemanuasian," imbuhnya.

Sebelumnya, ketua panitia pasar murah Okto Lenggu dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pelayanan kebutuhan bahan pokok secara subsidi kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam menghadapi Hari Raya Keagamaan.

"Pasar murah ini dapat meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah dari tekanan kemahalan harga yang teriadi di pasar menjelang Hari Raya ldul Fitri [1 Syawal 1438 H) dan hari Natal 2017 serta Tahun Baru 2018," terang Lenggu.

[g-ntt/mp]
Lebih baru Lebih lama