Dalam panen perdana tersebut, diperoleh sebanyak 8 ton di atas lahan seluas 5 hektar.
Panen perdana tersebut dilakukan bersama Komandan dan anggota Satgas Yonif Raider 712/WT, pemilik lahan, mitra kerja penyalur pupuk sekaligus marketing, beberapa pengusaha, Wadansatgas serta para warga kelompok tani.
Pemilik lahan, Ramos Tae Bere kepada Media ini mengatakan sangat bersyukur dengan hasil yang diperoleh di atas lahan seluas 1 hektare itu.
Dijelaskan Ramos, jenis padi yang dipanen adalah impare enam dan ditanam sejak tiga bulan lalu dengan sistem moderen ditanam berbaris menggunakan tali dengan jarak yang ditentukan. Hal itu dimaksudkan agar tanaman padi bebas tumbuh.
“Hasilnya lumayan bagus, batang dan bulir padinya besar. Bibit yang ditanam satu sampai dua batang, ini kita terapkan sistem tanam bebas tumbuh,” ujar Ramos.
Ramos menuturkan, kedepan poktan Giat Makmur akan terus mengembangkan padi jenis inpare enam ini dengan memanfaatkan lahan kosong yang dimiliki.
"Desember tahun ini baru akan kita tanam 30 hektar dan kedepan kita targetkan bisa 3 kali panen pertahun," ungkap Ramos
Lebih lanjut kata Ramos, selain tanaman padi, dirinya bersama mitra kerja dan poktan Giat Makmur juga mengembangkan tanaman jagung hibrida dan jagung manis diatas lahan seluas 10 hektare.
“Jagung hibrida sudah tanam 10 hektar. Dan ini jagung manis desember panen raya," katanya.
Dikatakan, kendala bagi warga petani adalah air, karena tidak berfungsi saluran air, ada saluran besar tapi tidak ada pembagian saluran ke sawah.
“Kendala lainnya infrastruktur jalan di lokasi persawahan juga irigasi tersier, penataan ulang sawah-sawah yang masih tinggi diatas irigasi. Hasil tanaman disini sangat menjanjikan untuk pertanian. Kita minta perhatian serius dari Pemerintah Daerah,” pinta Ramos.
[g-ntt/mp]
